Sujiwo Tedjo Bela Hak Sukatani, Meski Tak Sepakat dengan Lagunya

Ferry Noviandi Suara.Com
Minggu, 23 Februari 2025 | 10:40 WIB
Sujiwo Tedjo Bela Hak Sukatani, Meski Tak Sepakat dengan Lagunya
Sujiwo Tedjo. [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kontroversi seputar lagu "Bayar Bayar Bayar" dari band punk asal Purbalingga, Sukatani terus menjadi perbincangan publik. Kali ini, budayawan Sujiwo Tedjo turut mengomentari perdebatan yang muncul akibat lagu tersebut melalui unggahan di akun Instagram-nya.

Dalam pernyataannya, Sujiwo Tedjo mengungkapkan bahwa dia tidak sejalan dengan cara Sukatani menyampaikan kritiknya terhadap institusi kepolisian melalui lagu tersebut.

Namun, aktor 62 tahun itu tetap mendukung kebebasan berekspresi yang dimiliki band tersebut sebagai bagian dari demokrasi di Indonesia.

Baca Juga: Kalo Bersih kenapa Risi? Heri Hore Sentil Polisi yang Itimidasi Band Sukatani

"Aku ndak cocok dengan cara band Sukatani menyampaikan pendapatnya via lagu 'Bayar Bayar Bayar' sebab konsepku dalam menyampaikan pendapat via musik dll ndak kayak gitu," tulis Sujiwo Tedjo.

"Tapi akan kubela sampai mentok hak Sukatani untuk berpendapat melalui kesenian, sebab ini negara demokrasi," kata Tedjo lebih lanjut.

Sujiwo Tedjo juga menyoroti pernyataan Kapolri yang menyebutkan bahwa kepolisian tidak memiliki masalah dengan lagu tersebut dan tidak antikritik.

Menurutnya, pernyataan tersebut dapat dianggap sebagai hoaks hingga ada bukti bahwa tidak ada tekanan yang menyebabkan Sukatani meminta maaf dan menarik lagu mereka dari peredaran.

Lagu "Bayar Bayar Bayar" sendiri menjadi kontroversial karena liriknya yang menyinggung isu pungutan liar di jalanan. Beberapa bagian lirik lagu yang berbunyi "Mau bikin SIM, bayar polisi, ketilang di jalan, bayar polisi" dianggap menyindir institusi kepolisian.

Baca Juga: Sayangkan Lagu "Bayar Bayar Bayar" Dihapus, Rian D'Masiv: Seniman Tak Bisa Dibatasi!

Akibat kontroversi yang berkembang, Sukatani akhirnya meminta maaf dan menarik lagu tersebut dari platform digital.

Keputusan Sukatani untuk meminta maaf dan menghapus lagu mereka menimbulkan spekulasi di kalangan masyarakat. Banyak yang menduga bahwa ada tekanan atau intimidasi dari pihak tertentu yang menyebabkan band tersebut mengambil langkah tersebut.

Foto band Sukatani (instagram.com/dugtrax)
Foto band Sukatani (instagram.com/dugtrax)

Meski demikian, tidak ada bukti konkret yang menunjukkan adanya pemaksaan terhadap band tersebut.

Reaksi publik terhadap insiden ini pun beragam. Banyak warganet yang mendukung keberanian Sukatani dalam menyampaikan kritik sosial.

"Sukatani menyampaikan lebih gampang diterima anak-anak young masa now, Mbah," komentar salah seorang warganet.

"Band punk sudah selayaknya melawan dengan lugas, Mbah. Kalau nyindir-nyindir itu pink," kata warganet lain.

"Saya jujur juga nggak cocok sama band Sukatani, tapi kalau sampai ada yang membungkam, merepresi, atau mengintimidasi band Sukatani karena pendapat dan seninya, saya lebih lebih tidak setuju dan itu harus dilawan,” ujar warganet yang lain.

Kontributor : Chusnul Chotimah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI