Suara.com - Uya Kuya menuai pro kontra setelah sejumlah bos skincare datang ke DPR RI untuk menyampaikan aspirasi, di antaranya ada dokter Reza Gladys hingga Shella Saukia. Dalam video yang dipostingnya, pihak dr Reza menamakan diri sebagai Ikatan Dokter Estetik mengadu ke DPR tentang huru-hara skincare.
Sayangnya, Uya Kuya bersama komisi-nya di DPR RI yang menerima kedatangan Ikatan Dokter Estetik ini kena hujat. Dia bahkan mengaku diintimidasi. Hal ini dia ceritakan lewat video yang diunggah di akun Instagram-NYA.
"Gue akan tetap tegak lurus di jalan yang lurus biarpun badan enggak kurus walaupun kalian intimidasi saya. Nanti kalian akan tahu ada apa sebenarnya di balik huru hara ini," tulis Uya Kuya sebagai caption postingannya pada Jumat (21/2/2025).
Meski dalam postingan sebelumnya sudah dijelaskan kalau komisi DPR RI di mana dia berada menerima dr Reza Gladys hingga Shella Saukia karena mereka mengirimkan surat untuk DPR RI.
"Ikatan Dokter Estetika bersurat ke DPR untuk datang ke RDP. Skincare berbahaya dan tidak sesuai ingridients harus diberantas," kata Uya Kuya.
Namun banyak warganet yang tetap curiga pada Uya Kuya. Warganet menduga kalau artis 49 tahun ini tak netral dan berpihak pada owner skincare yang bermasalah. Sampai Uya dituding sudah dibayar oleh tim owner.
Tak terima dengan tudingan jahat itu, Uya Kuya kembali menegaskan bahwa DPR RI tidak pernah mengundang mereka. Kedatangan dr Reza Gladys hingga Shella Saukia karena sebelumnya mereka sudah mengirimkan surat untuk datang ke DPR RI.
"Kalian bilang nih, kenapa cuma ngundang brand owner-owner dan dokter estetik ke DPR. Gue kasih tahu ya, DPR tidak pernah mengundang sama sekali mereka. Tetapi mereka yang berkirim surat ke DPR untuk RDP (Rapat Dengar Pendapat) yang ingin membicarakan tentang kegaduhan skincare hingga sampai dugaan pemerasan," imbuh Uya menjelaskan.
Baca Juga: Pantas Jadi Tersangka, Nikita Mirzani Akui Tarifnya untuk Tutup Mulut Mahal
Diserang buzzer yang kompak menyebut dirinya berpihak ke owner skincare hingga dibayar, tentu saja dia merasa harus meluruskan. Menurut Uya, dia bisa menjadi orang yang dipercaya kredibilitasnya. Bahkan dia bukan orang yang suka main kotor untuk mendapakan uang.