Biasa Jarang Bersuara, David Bayu Kini Berdiri Bela Sukatani

Sabtu, 22 Februari 2025 | 20:00 WIB
Biasa Jarang Bersuara, David Bayu Kini Berdiri Bela Sukatani
David Bayu. [Rena Pangesti/Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pembungkaman kritik terhadap Sukatani berdampak lebih luas ketimbang apa yang pernah dialami pelukis Yos Suprapto pada Desember 2024 lalu. Para musisi yang biasanya jarang bersuara pun kini ikut menyatakan sikap mereka.

Contoh nyata datang dari eks pentolan Naif, David Bayu. Ia tegas menyatakan dukungannya terhadap Sukatani.

Hal itu ditunjukkan David Bayu lewat sebuah tulisan di platform X pada Kamis (20/2/2025). Ia mengunggah kalimat satir tentang larangan menyuarakan kezaliman.

David Bayu ikut bersuara soal pembungkaman terhadap band Sukatani. [Twitter]
David Bayu ikut bersuara soal pembungkaman terhadap band Sukatani. [Twitter]

"Dilarang menyanyikan kenyataan," tulis David Bayu.

Baca Juga: Polisi Perbolehkan Sukatani Manggung dan Lagu Bayar Bayar Bayar Kembali Diperdengarkan

Langkah David Bayu diapresiasi sesama pengguna X yang sama kecewanya dengan upaya pembungkaman terhadap para pekerja seni. Ada yang lagi-lagi menyinggung Slank, yang dianggap sudah tidak bertaring untuk melawan penguasa.

"Gas terus bang. Slank juga udah enggak ada giginya sekarang," komentar akun @Diko***.

Ada juga pengguna X yang meminta David Bayu membuat satu bait lagu yang kritis dan pedas untuk menggambarkan kekecewaan ke aparat yang zalim.

"Buat dong, satu bait yang nyelekit dan pahit," ujar akun @m_san***.

Muncul juga plesetan salah satu lirik lagu Naif, yang pada intinya memuat tuntutan untuk David Bayu menyanyikan lagu Bayar, Bayar, Bayar.

Baca Juga: Siapa Anggota Band Sukatani? Ternyata Ini Profesi Aslinya Sehari-hari

"Tuhan beri aku nyali, untuk menyanyikan lagu bayar polisi," tulis akun @argan***.

Band Sukatani. [Instagram]
Band Sukatani. [Instagram]

Sukatani mendapat sorotan tajam usai meminta maaf ke Polri buntut lagu Bayar, Bayar, Bayar yang menyinggung praktek pungli oleh beberapa anggotanya. Tak berhenti di situ, mereka juga memutuskan menarik lagu viral itu dari platform musik digital.

Diduga, Sukatani mendapat tekanan dari pihak tertentu sebelum menyampaikan permintaan maaf dan menarik karya mereka dari peredaran. Hal itu membuat masyarakat marah dan menuding polisi sebagai biang pembungkaman kritik lewat karya seni.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pribadi sebenarnya tidak mempermasalahkan kritik yang Sukatani sampaikan lewat karya mereka. Malahan menurut Listyo, keresahan semacam itu bisa jadi acuan Polri untuk berkembang jadi institusi yang lebih baik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI