Suara.com - Kementerian PKP mengundang Dewa 19 yang dikomandani Ahmad Dhani saat peluncuran logo baru. Hal ini memantik kritik publik mengingat undangan tersebut justru datang saat pemerintah tengah melakukan efisiensi anggaran.
Kritik publik ini kemudian dijawab Ahmad Dhani. Ia mengklaim Dewa 19 tak dibayar mengingat Menteri PKP Maruarar Sirait adalah temannya.
"Dewa19 gratis untuk pemerintahan Prabowo," tulis Ahmad Dhani di Instagram, dipantau Suara.com pada Jumat (21/2/2025).
Caption tersebut juga diiringi video. Di situ ada Ahmad Dhani bersama para personel Dewa 19 di sebah ruangan.
Baca Juga: Ahmad Dhani: Agnez Mo Adalah Manusia Sombong
"Halo teman-teman semua, khususnya teman-teman wartawan! "Besok Dewa manggung di Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman. Menterinya, sahabat saya. Kita mainnya (di acara Kementerian PKP) gratis," ujar Ahmad Dhani.
"(Kita) tidak dibayar karena persahabatan kita, oke?" katanya menyambung yang disambut dengan tepuk tangan.
![Jumpa pers Konser Dewa 19 di Senayan, Jakarta Pusat pada Senin (30/12/2024). [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/12/31/14483-jumpa-pers-konser-dewa-19.jpg)
Tepuk tangan tersebut hanya dinikmati Ahmad Dhani di dalam ruangan. Sementara di kolom komentar, publik justru terus mengkritik.
"Tenda, listrik, dan lain-lainnya gratis juga, Pakde? Ini bukan masalah gratis atau nggak tapi tentang sensitivitas terhadap kehidupan masyarakat. Apalagi Paakde wakil rakyat, nah rakyat yang mana yang Pakde wakili?" komentar warganet.
"Bukan soal gratis atau pakai duit negara. Lead by Example, bertindak dengan cara yang menunjukkan kepada orang lain bagaimana seharusnya bertindak. Ketika dia berkata efisiensi anggaran, dia memilih untuk terdepan dalam hal itu. Jangan kayak emak-emak pasang sen kiri tapi malah belok kanan. Giliran ditegur kita yang diomelin," warganet lain menimpali dengan analogi.
Baca Juga: Agnez Mo Pede Bilang Tak Butuh Izin Asalkan Bayar Royalti, Ari Bias: Selama Ini Gak Dibayar!
"Bukannya malah jadi gratifikasi ya kalau kayak gini? Apa makna gratifikasi udah bergeser sekarang? Ya emang gak pakai APBN buat bayar, tapi emang gak pernah belajar soal gratifikasi dan conflict of interest," komentar warganet lainnya.