Suara.com - Kasus band Sukatani dengan lagu "Bayar Bayar Bayar" saat ini tengah ramai dan membuat publik geram. Pasalnya, dua personel Sukatani menyampaikan permintaan maaf dan lagu tersebut akan ditarik dari seluruh platform digital.
Masyarakat yakin, permintaan maaf personel Sukatani karena adanya itimidasi dari pihak kepolisian. Seperti diketahui, lagu "Bayar Bayar Bayar" memang terang-terangan mengkritik polisi dan hal itu diyakini membuat marah insitusi berseragam cokelat tersebut.
Masyarakat geram dengan tindakan polisi yang dianggap antikritik. Padahal kalau memang mau memperbaiki nama baik institusinya, polisi tak perlu bersikap keras dan menuntut permintaan maaf ke Sukatani. Sebaliknya, polisi harus mengintrospeksi diri dan memperbaiki citranya dengan kinerja yang baik di lapangan.
Di tengah riuh soal lagu "Bayar Bayar Bayar" dari Sukatani, warganet kembali ramai menampilkan lagu "Polisi yang Baik Hati" dari Slank. Kebalikan dari Sukatani, lagu Slank ini dianggap memuji-muji polisi, meski fakta yang terjadi jauh dari cerita di lagu tersebut.
Baca Juga: Daftar Musisi yang Berani Kritik Pemerintah Lewat Lagu, Iwan Fals hingga Sukatani
Warganet menilai, lagu "Polisi yang Baik Hati" yang berisi kebohongan dan seharusnya dipermasalahkan.
"Harusnya lagu ini yang di tangkap dan buat klarifikasi," kata seorang warganet.
"Tuntut @slankdotcom menarik lagunya dan bikin video klarifikasi minta maaf karena telah menyinggung masyarakat," ujar warganet lain.
"@slankdotcom bisa digugat hukum sih ini, menyebarkan kabar hoax dan tidak sesuai dengan fakta..," komentar wargaet lain.

Sementara itu, Slank sendiri pernah mengklarifikasi kalau lagu "Polisi yang Baik Hati" sengaja dibuat untuk menciptakan polemik. Dengan lagu tersebut, Slank berharap masyarakat menjadi kritis terhadap institusi kepolisian.
Baca Juga: Lirik Lagu Sukatani Bayar Bayar Bayar yang Viral, Kini Lenyap dari Berbagai Platform Streaming!
Tak hanya buat masyarakat, Bimbim mengatakan lagu tersebut juga menjadi panduan buat aparat penegak hukum agar tetap berbuat sesuai dengan tanggung jawabnya. "Polisi punya guideline juga, elu harus seperti lagunya Slank," kata Bimbim.
Slank selama ini dikenal sebagai band yang kerap mengkritik pemerintah atas kebijakan-kebijakan yang tidak pro rakyat. Lagu "Hey Bung", Birokrasi Komplex", "Feodalisme (Warisan Kompeni)", "Kampungan", " "Gossip Jalanan", "Ngangkang", "Siapa yang Salah" menjadi bukti kalau Slank bukan cuma sekadar band hura-hura.
Namun saat Joko Widodo menjadi presiden Indonesia, Slank merapat dan dianggap sebagai band plat merah. Yang mengejutkan adalah ketika Slank membuat lagu "Polisi yang Baik Hati". Lagu itu muncul di tengah masyarakat kehilangan kepercayaan kepada institusi Polri.