"Amerika Serikat, negaranya segede kita, 15 pak menterinya. Rusia, negaranya gede banget, 21 pak menterinya. Bapak kemarin melantik 100 pejabat. Di mana setengahnya adalah menteri, lalu wamen (wakil menteri), lalu pejabat setingkat menteri," jelasnya.
Seolah ingin Prabowo sadar, Pandji kembali menjelaskan bahwa negara yang masih 'bayi' tidak bisa menjadi bahan perbandingan karena masih melalui uji coba pemerintahan.
"Pak, ayolah kok bisa sih Presiden Rebuplik Indonesia membandingkan praktik bernegara dari negara baru? Ibarat bayi tuh pak. Dia jalan masih oglek, masih jatuh-jatuh, ngomong aja masih 'wlewlewle omon-omon' gitu," lanjutnya.
Pandji berargumen bahwa perbandingan yang dikatakan Prabowo tidak 'apple to apple' atau tidak setara. Menurutnya, seharusnya Indonesia dibandingkan dengan negara maju.
"Bandingin mah sama negara yang maju yang berpengalaman menjalankan tata negara yang berpengalaman dalam berdemokrasi, berpolitik lah," pungkasnya.