Suara.com - MD Pictures baru-baru ini merilis sebuah poster film baru garapannya berjudul La Tahzan. Film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo itu akan tayang pada 28 Mei 2025.
Sayangnya kemunculan poster film La Tahzan kini menimbulkan kontroversi di kalangan publik di media sosial.
Seorang pegiat media sosial yang juga merupakan pendakwah, Hilmi Firdausi alias Gus Hilmi, menyayangkan tampilan poster film yang diproduseri Manoj Punjabi tersebut.
![Twit Hilmi Firdausi tentang poster film La Tahzan. [Twitter]](https://media.suara.com/pictures/original/2025/02/20/33759-twit-hilmi-firdausi-tentang-poster-film-la-tahzan.jpg)
Gus Hilmi berpendapat bahwa judul La Tahzan yang diambil dari surat yang ada di dalam Alquran, tidak cocok dipakai untuk film bertema perselingkuhan.
"Kata Laa Tahzan ada dalam Al-Qur'an QS. At Taubah ayat 40. Sangat tidak pantas dipakai untuk judul film dengan poster berilustrasikan perselingkuhan. Mohon pihak-pihak yang punya otoritas untuk mengingatkan hal ini," tulis akun tersebut, Kamis (22/2/2025)
Dari ilustrasi poster film tersebut memperlihatkan ada dua pasang kaki perempuan dan sepasang kaki laki-laki. Salah satu kaki perempuan itu lalu terlihat menyentuh salah satu kaki laki-laki selingkuhannya yang diketahui sudah memiliki seorang istri.
Unggahan Gus Hilmi soal poster film La Tahzan itu kemudian memantik perhatian para warganet lainnya. Berbagai komentar pro kontra menghiasi unggahan tersebut.
“Hanung Bramantyo itu memang orang liberal, dia selalu membuat kontroversi di setiap film yang dibuat dengan melecehkan syariat Islam. Ini trik sengaja agar film itu jadi perhatian, dan orang penasaran untuk menonton. umat Islam harus boycot film produk dia," komentar akun @zola***.
"Waras itu pakai aturan bro @MDPictures. Poster video/fim/sinetron tetap pakai adab. Lo bisa kena pasal penistaan agama," kata akun @JakP***.
Baca Juga: Hanung Bramantyo Comeback Teater, Sutradarai City of Love yang Super Megah
"Pelecehan fatal ini lho, wahai bapaks di@CCICPolri apakah ini tidak bisa ditindak tegas dan dihukum yang berat agar bisa bikin kapok siapapun yang nantinya terlintas untuk melecehkan agama guna menaikkan pamor pribadinya," ujar akun @abah***.
![Bintang film La Tahzan: Deva Mahenra, Marshanda, dan Ariel Tatum. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/20/93397-bintang-film-la-tahzan-deva-mahenra-marshanda-dan-ariel-tatum.jpg)
Selain kritikan, ada juga warganet yang menganggap bahwa penggunaan kata La Tahzan bukan termasuk pelecehan agama karena itu merupakan Bahasa Arab yang biasa digunakan sehari-hari.
"Kata Laa Tahzan itu bhs. Arab yang artinya jangan lah kamu bersedih, banyak digunakan dalam buku bahasa Arab kalau 'laa tahzan innallaaha ma'ana' ini baru potongan ayat Alquran. Maaf tidak bermaksud menggurui. Banyak kata-kata dlm Alquran yg digunakan sehari-hari, contoh idzhabuu, irji'ii," ujar akun @Adia***.
"Lah. Laa Tahzan itu artinya jangan bersedih. Bukan hanya ada dalam Alquran dan itu juga dipakai dalam bahasa sehari-hari. Jadi, enggak semua yang berbahasa Arab itu ada kaitannya dengan Alquran dan Sunnah. jangan menggiring opini bahwa judul film ini mengatasnamakan Alquran," komentar akun @toda***.
Film La Tahzan merupakan film yang diangkat dari kisah nyata seorang pemilik akun TikTok bernama @elizasifaa. Film ini mengisahkan tentang godaan, dan cobaan dalam kehidupan rumah tangga yang menitikberatkan pada kasus perselingkuhan.
Kontributor : Rizka Utami