Menurut saya, tidak ada manusia yang 100 persen bersedia memberi kesempatan kepada orang lain untuk menyentuh trauma di dalam dirinya. Apalagi berkuasa untuk menentukan bagaimana cara mereka menghadapi trauma tersebut. Saya rasa, itu yang dirasakan Nyonya M. pada awalnya.
Hingga pelarian sejenak yang dilakukan Nyonya M. ke dalam pelukan dansa pria muda beramput pirang tidak berakhir sia-sia. Kembali ditinggalkan membuat Nyonya M. merenungkan apa yang sebenarnya perlu dipertahankan.
Nyonya M. memilih mempertahankan keluarga yang dibangun bersama keponakannya, bukan bersama Cu Li. Bukan karena Cu Li adalah seekor primata dan keponakannya adalah manusia, melainkan karena Cu Li sudah sakit dan Nyonya M. berhak untuk tidak mempertahankan apa yang sakit di dalam keluarganya.
Tahu kah Anda bagaimana Nyonya M. mengucapkan perpisahan kepada Cu Li? Nyonya M. meninggalkan Cu Li di tempat dia ditinggalkan oleh pria muda beramput pirang. Ia meninggalkan Cu Li di sana.
Kini, saya tahu mengapa film berjudul asli Cu Li Không Bao Gi Khóc ini ditayangkan Festival Film Internasional Berlin 2024. Karya Pham Ngoc Lan ini kelam dan menggelitik--serta tidak diperuntukkan semua orang.