Suara.com - Komika Arie Kriting ikut menyindir kebijakan efisiensi anggaran yang baru-baru ini gencar dilakukan oleh pemerintah.
Seperti diketahui bahwa pemerintah telah melakukan efisiensi anggaran sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.
Kebijakan ini dilakukan dalam rangka menghemat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Baca Juga: Pengecer Bisa Jual Gas LPG 3 Kg Lagi, Arie Kriting Sampaikan Pesan ke Prabowo
Beberapa pos kementerian dan juga anggaran di lembaga pemerintahan sebelumnya juga sudah dipangkas besar-besaran.
Namun usai diberlakukannya kebijakan tersebut, berbagai macam kritikan ditujukan langsung ke pemerintah.
Salah satunya saat Deddy Corbuzier dilantik menjadi Staf Khusus Menteri Pertahanan (Menhan).
Keputusan pemerintah yang ingin melakukan efisiensi anggaran itu disebut kontradiktif dan tak sesuai dengan praktik di lapangan.
Ada juga kabar mengenai banyaknya pengurangan karyawan yang berdampak pada bertambahnya jumlah pengangguran di Tanah Air.
Baca Juga: Miris Lihat Antrean Gas Melon Mengular, Indah Permatasari Sebut Pembuat Kebijakan Zalim
Hal ini yang kemudian menjadi perhatian komika Arie Kriting. Melalui media sosialnya, suami Indah Permatasari itu mempersembahkan sebuah pantun yang dibuat untuk menyindir pemerintah terkait efisiensi anggaran.
"Buat yang suka sastra Indonesia masih pada bisa buat pantun enggak? Coba disambut ini pantun buatan saya," tulis Arie Kriting.
![Deddy Corbuzier saat pelantikan stafsus Menteri Pertahanan. [Akun IG dc.kemhan]](https://media.arkadia.me/v2/articles/rizkautamii/Rug0RnscFdurnVvS7C2KY4BqxbUpeorf.png)
Arie Kriting lalu menuliskan sebuah pantun hasil karangannya sendiri.
"Hati senang jajan tahu petis. Yang jualan wajahnya bengis. Makan siang anaknya gratis. Hilang kerjaan bapaknya menangis," demikian pantun yang dibuat oleh Arie Kriting untuk menyindir pemerintah.
Di akhir unggahannya Arie juga bertanya apakah ada warganet yang juga memiliki pantun serupa.
Siapa sangka tak sedikit juga warganet yang kreatif membuat pantun sindiran ke pemerintah terkait efisiensi anggaran tersebut.
"Petis oleh-oleh dari Jawa. Dibawanya untuk paduka. Makan gratis untuk siswa. Guru-gurunya tetap berduka," komentar akun @aryw***
"Lihat harimau ngangkut besi. Burung gelatik membawa gunting. Katanya mau efisiensi. Kok malah ngelantik yang enggak penting?" kata akun @mift***
"Mamat Al Katiri pedagang senjata. Abdur Arsyad penjual ganja. Makan siang gratis hati bahagia. Dengar PHK hati berduka," imbuh akun @agus***
"Sayur nangka sambel terasi. Pake lalap sama ikan teri. Banyak di PHK karena efisiensi. Eh ada kang sulap jadi staff menteri," ujar akun @jaka***
Kontributor : Rizka Utami