Suara.com - Laporan dugaan pemerasan terhadap beberapa pemilik skincare lokal sudah diproses penyidik Polda Metro Jaya. Nama-nama sekelas Dokter Detektif atau Doktif, Dokter Oky Pratama hingga Nikita Mirzani dan asistennya Mail Syahputra ikut dimintai keterangan buntut adanya laporan dari Dokter Reza Gladys.
Diduga, pemerasan dilakukan lewat ulasan buruk terhadap sebuah produk kecantikan dari para influencer. Pemilik skincare yang keberatan akan dimintai sejumlah uang saat mereka meminta influencer terkait menghapus ulasan negatifnya.
Kini, dugaan pemerasan berkedok ulasan negatif skincare itu ikut dikomentari Fitri Salhuteru. Sebagai sesama pelaku industri kecantikan, Fitri meminta Doktif dan kawan-kawan untuk bertaubat.
![Nikita Mirzani dan Dokter Detektif alias Doktif bersama pengacar Fahmi Bachmid di Polda Metro Jaya pada Kamis (6/2/2025). [Suara.com/Tiara Rosana]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/07/25749-nikita-mirzani-dan-dokter-detektif-alias-doktif-fahmi-bachmid.jpg)
"Ya taubat aja lah," ujar Fitri Salhuteru, ditemui di kawasan BSD, Tangerang, Senin (10/2/2025).
Baca Juga: Mail Asisten Nikita Mirzani Peras dr Reza Gladys hingga Rp5 Miliar
Meski para influencer berlindung di balik Undang-Undang Konsumen, Fitri Salhuteru melihat tidak ada manfaat nyata dari konten-konten ulasan negatif terhadap produk skincare tertentu. Ditambah lagi, kini sudah tercium dugaan pemerasan di balik motif pembuatan konten semacam itu.
"Saya boleh ya, sebagai konsumen juga. Kalau mereka menggunakan Undang-Undang Konsumen, katanya boleh konsumen me-review, saya juga konsumen dan saya tidak merasa tertolong juga sama mereka. Apalagi, sekarang sudah ada laporan-laporan yang diduga review ini memeras," imbuh Fitri Salhuteru.
Mematikan lawan bisnis dengan cara seperti itu, dirasa Fitri Salhuteru juga tidak akan berdampak positif ke para pelakunya sendiri. Andai terbukti ada unsur pemerasan, konten ulasan skincare tentu bakal menimbulkan kemarahan besar di kalangan masyarakat.
"Kalau ini terbukti memang ada unsur pemerasan di dalamnya, berapa juta orang yang sudah dibohongin? Yang katanya untuk kepentingan masyarakat, ternyata untuk kepentingan kantongnya sendiri. Kan zalim itu," ucap Fitri Salhuteru.
Daripada berbuat curang, ada baiknya menurut Fitri Salhuteru untuk para pelaku industri skincare kembali bersaing sehat seperti sebelumnya. "Rezeki itu kan sudah Allah atur. Jadi, jangan zalim," kata Fitri Salhuteru mengimbau.
Baca Juga: Nikita Mirzani Sindir Fitri Salhuteru Tantrum Gara-Gara Kurang Kasih Sayang Suami
Selebgram sekaligus pemilik skincare SS Skin, Shella Saukia jadi orang pertama yang mengungkap dugaan pemerasan terhadap beberapa pemilik skincare lewat konten ulasan produk bernada negatif. Lewat beberapa unggahan di Instagram, Shella menyebut nama Nikita Mirzani hingga dr Oky Pratama sebagai sosok yang bertanggung jawab di balik dugaan pemerasan itu.
![Nikita Mirzani dan Mail Syahputra. (Instagram/mailsyahputra)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/09/19/94284-nikita-mirzani-dan-mail-syahputra-instagrammailsyahputra.jpg)
Setelah Shella Saukia, dr Reza Gladys selaku pemilik produk skincare Glafidsya, muncul dengan diwakili pengacaranya, Julianus Paulus Sembiring. Ia membeberkan adanya laporan dugaan pemerasan terhadap Nikita Mirzani dan kawan-kawan sejak 3 Desember 2024 lalu.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkap asisten Nikita Mirzani, Mail Syahputra melakukan pemerasan terhadap dr Reza Gladys sebesar Rp5 miliar.
Pada 13 November 2024, dr Reza Gladys menghubungi Mail dengan tujuan bersilaturahmi dengan Nikita Mirzani. Namun bukannya silahturahmi, dr Reza malah mendapat pengancaman.
Karena merasa takut, dr Reza Gladys mentransfer Rp2 miliar pada 14 November 2024. Pemberian uang tak berhenti sampai di situ. Pada 15 November, dr Reza kembali memberikan uang tunai sebesar Rp2 miliar, sehingga totalnya Rp4 miliar.