Infografis
Suara.com - Genre romantis merupakan salah satu genre yang paling diminati di dunia film. Genre ini menawarkan cerita segar dengan beragam konsep yang menarik, sehingga tidak mengherankan jika setiap rilisannya selalu dinantikan oleh para penggemar.
Namun, beberapa rekomendasi film romantis ini tidak selalu memiliki ending yang indah. Ada pula kisah yang bisa menguras air mata dengan kisah yang sedih.
Perjuangan kisah cinta di film-film ini, sangat cocok untuk kalian yang sedang mencari film-film dengan kisah romansa. Apa saja? Simak ulasannya.
Baca Juga: Begini Hasil Film A Business Proposal? Sayang Banget Deh!
Film ini menceritakan kisah manis tentang jalinan asmara selama 500 hari antara Tom Hansen dan seorang wanita bernama Summer Finn.
Awalnya, keduanya berkenalan saat sama-sama bekerja di sebuah kantor penulisan kartu ucapan. Tom dan Summer mulai cocok setelah mengetahui bahwa mereka memiliki selera yang sama baik dalam musik maupun ketertarikan lainnya.
Seiring berjalannya waktu, keduanya kemudian bertambah dekat dan mengetahui perasaan satu sama lain. Bahkan, Summer sempat mencium Tom dan mengakui ketertarikannya pada lulusan arsitek tersebut.
Meski mereka terlihat saling menyayangi, Summer selalu mengelak ketika ditanya kepastian hubungan mereka. Hubungan mereka mulai retak saat Tom menyadari mengenai perasaan Summer sesungguhnya padanya.
Baca Juga: Susul Johnny Depp, Madelyn Cline Gabung Proyek Film Day Drinker
Film The Fault In Our Star bercerita tentang Hazel Grace Lancaster, seorang remaja Indianapolis yang menderita kanker tiroid yang telah menyebar ke paru-parunya.
Sang ibu mendesak Hazel untuk menghadiri komunitas dukungan pasien kanker tiap minggu untuk membantunya berteman dengan orang-orang yang mengalami hal yang sama.
Di komunitas tersebut, Hazel bertemu dengan Augustus Waters yang diperankan oleh Ansel Elgort, seorang remaja yang menawan yang kehilangan kakinya karena kanker tulang, tetapi sejak saat itu, Augustus tampaknya terbebas dari kanker. Pertemuan mereka menjadi awal kisah cinta keduanya yang begitu menyentuh dan bikin baper.
Kisah Purple Hearts menceritakan tentang seorang calon musisi bernama Cassie Salazar yang sedang merintis karier. Cassie ternyata mengidap diabetes, ia tidak mampu membeli insulin dengan asuransinya sendiri.
Di bar tempat kerjanya, Cassie bertemu dengan sekelompok marinir Amerika Serikat yang sedang cuti. Di situlah pertemuan pertamanya dengan Luke Morrow.
Pertemuan Cassie dan Luke bukanlah pertemuan yang membekas, justru sebaliknya dibuka dengan pertengkaran.
Keadaan Luke tidak jauh berbeda dengan Cassie yang terhimpit materi. Ia memiliki utang sebesar 15.000 dollar dan dikejar-kejar untuk membayarnya.
Meski memiliki latar belakang yang berbeda dan tidak cocok, tetapi masalah yang mereka bawa bersama berhasil membuat keduanya ‘terpaksa’ untuk saling bergantung satu sama lain melalui pernikahan palsu.
Sepanjang perjalanan bersama, keduanya pun mulai merasakan benih cinta yang nyata dalam sebuah hubungan palsu.
4. Challengers
Challengers mengisahkan tentang pemain tenis yang cedera dan beralih menjadi seorang pelatih bernama Tashi. Ia kemudian melatih suaminya, Art, untuk menjadi juara grand slam terkenal dunia.
Art mengalami kekalahan beruntun baru-baru ini, sehingga Tashi melatihnya lebih keras dan mendaftarkan suaminya itu untuk mengikuti turnamen "Challenger" (turnamen dengan level terendah-pro).
Dalam turnamen itu, mereka bertemu kembali dengan sahabat lama mereka, Patrick (Josh O'Connor), yang juga mantan pacar Tashi. Kisah cinta segitiga itu pun dimulai dari saat itu.
Kinda Pregnant berkisah tentang Lainy, yang mengenakan baby bump palsu karena merasa cemburu dengan kehamilan sahabatnya, Kate. Sandiwara kehamilannya semakin rumit setelah dia bertemu dengan pria idamannya.
Mau tidak mau, Lainy harus berkomitmen menangani kehamilan palsunya dan hubungan barunya pada saat yang bersamaan.
Lainy akhirnya menyadari jika kehamilan yang dikiranya akan penuh dengan hal menyenangkan ternyata tidak seindah yang ada dalam bayangannya.
Bahkan, Lainy pun beranggapan jika kehamilan pun dapat menjadi penghalang baginya untuk mendapatkan kebahagiaan.
Kontributor : Anistya Yustika
