Infografis
Suara.com - Aksi tidak etis di ruang sidang mendatangkan keraguan atas gelar Hukum yang disandang oleh Razman Arif Nasution.
Keraguan ini muncul dalam komentar netizen yang ditinggalkan di unggahan milik Hotman Paris. Melalui pantauan Suara.com, Razman mulanya dituding content creator telah menggunakan produk jam tangan palsu.
Produk yang original adalah keluaran dari raksaka perusahaan jam tangan asal Swiss, Patek Philippe dan Perancis, Richard Mille. Mengaku produknya asli, Razman merogoh uang sekitar Rp1,8 dan Rp22 miliar.
Namun, Razman diduga sekaligus dituding menggunakan produk yang palsu. Disusul dengan pertanyaan apakah gelar pendidikan yang menyokong profesinya sebagai pengacara juga palsu.
"Jangankan jamnya KW (palsu), jangan-jangan gelar pengacaranya juga KW," bunyi komentar salah satu warganet.
Dugaan serta tudingan tersebut berpotensi menambah jejak hitam bagi seorang Razman Arif Nasution. Apalagi bila gelar yang dimaksudkan terbukti adalah gelar palsu.
Sebelum tudingan soal gelar palsu ini dilempar ke media sosial, Razman lebih dari sekali menuai kontroversi. Satu yang tidak bisa dilupakan adalah pemecatannya oleh KAI.
KAI adalah sebuah organisasi advokat, yang dikenal juga dengan Kongres Advokat Indonesia. Razman dikabarkan pernah menjadi bagian dari organisasi penting tersebut.
Hanya saja, pada tahun 2022 lalu, keanggotaan Razman berakhir dengan sebuah pemecatan. Pemecatan dilakukan dengan tidak hormat atas dengan faktor terkait sikap dan rekam jejak Razman sebagai pengacara.
Alih-alih berprestasi, kontroversi yang melibatkan Razman berulang kali disayangkan oleh KAI.
