Jumlah Penonton Film Indonesia Remake Korea, A Business Proposal Paling Mengenaskan

Yazir F Suara.Com
Sabtu, 08 Februari 2025 | 07:00 WIB
Jumlah Penonton Film Indonesia Remake Korea, A Business Proposal Paling Mengenaskan
Film Indonesia Remake Korea.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Industri perfilman Indonesia semakin berkembang dengan menghadirkan berbagai adaptasi film Korea yang sukses di negaranya. Terbaru, remake dari webtoon dan serial populer "A Business Proposal" sudah bisa disaksikan di bioskop.

Beberapa film remake ini berhasil menarik perhatian penonton dan meraih jumlah penonton yang cukup tinggi. Namun ada pula yang kurang mendapat respons positif.

Berikut adalah jumlah penonton dari tujuh film Indonesia yang diadaptasi dari film Korea Selatan.

1. Sweet 20 (2017)

Sweet 20 (2017)
Sweet 20 (2017)

"Sweet 20" merupakan adaptasi dari film Korea berjudul Miss Granny. Film ini mengisahkan seorang nenek yang kembali ke usia 20 tahun setelah melakukan sesi foto di studio misterius.

Baca Juga: Dari Blunder Komentar hingga Cancel Culture: Kasus Abidzar dan Film A Business Proposal

Dirilis pada 25 Juni 2017 bertepatan dengan Idul Fitri, "Sweet 20" sukses ditonton oleh 1.044.045 orang dan menjadi film terlaris keempat di tahun tersebut.

2. Bebas (2019)

Bebas (2019)
Bebas (2019)

Film "Bebas" yang disutradarai oleh Riri Riza merupakan adaptasi dari film Korea Sunny (2011). Film ini dibintangi sederet nama besar, seperti Marsha Timothy, Baim Wong, hingga Widi Mulia.

Sayangnya, jumlah penonton yang dikumpulkan tak begitu mengesankan. Film ini berhasil mengumpulkan 513.339 penonton dengan jumlah 161.104 penonton pada minggu pembukaannya.

3. My Sassy Girl (2022)

My Sassy Girl (2022)
My Sassy Girl (2022)

Adaptasi dari film Korea "My Sassy Girl" (2001) ini dibintangi oleh Jefri Nichol dan Tiara Andini. Film ini meraih 38.528 penonton pada hari pertama dan 129.038 penonton di hari ketujuh.

Sayangnya, meskipun dipromosikan secara masif, "My Sassy Girl" hanya meraih 150.024 penonton sebelum akhirnya turun layar lebih cepat dari yang diharapkan.

Baca Juga: Silsilah Keluarga Abidzar Al Ghifari: Diwarisi Darah Artis, Namanya Trending di X

4. Miracle in Cell No.7 (2022)

Miracle in Cell No.7 (2022)
Miracle in Cell No.7 (2022)

"Miracle in Cell No.7" merupakan remake dari film Korea populer yang dirilis pada 2013. Disutradarai oleh Hanung Bramantyo, versi Indonesia-nya berhasil meraih 5,8 juta penonton, menjadikan film ini sebagai salah satu remake tersukses.

Sekuelnya, "2nd Miracle in Cell No.7," juga cukup sukses dengan mencapai 1 juta penonton dalam sembilan hari.

5. Hello Ghost (2023)

Hello Ghost (2023)
Hello Ghost (2023)

Diadaptasi dari film Korea "Hello Ghost" (2010), film Indonesia ini dibintangi oleh Onadio Leonardo, Enzy Storia, dan Indro Warkop. Meski judulnya horor, kisahnya justru drama komedi.

Versi Indonesia dari film ini berhasil meraih 613.312 penonton selama masa tayangnya, cukup sukses sebagai remake.

6. My Annoying Brother (2024)

My Annoying Brother (2024)
My Annoying Brother (2024)

Film yang mengisahkan hubungan kakak beradik ini merupakan adaptasi dari "My Annoying Brother" (2016). Pemeran utamanya adalah Angga Yunanda dan Vino G. Bastian.

"My Annoying Brother" mendapatkan 41.286 penonton di hari pertama dan lebih dari 120 ribu penonton di hari ketiga. Namun, jumlah total penonton hingga kini belum diumumkan secara resmi.

7. A Business Proposal (2025)

Film A Business Proposal
Film A Business Proposal

Film "A Business Proposal" dirilis pada 6 Februari 2025. Sayangnya, film ini hanya berhasil mengumpulkan 6.894 penonton pada hari pertama, menjadikannya salah satu adaptasi dengan jumlah penonton terendah.

Penurunan jumlah penonton diduga akibat pernyataan kontroversial salah satu pemain, Abidzar Al-Ghifari. Pemangkasan layar di bioskop membuat publik penasaran dengan jumlah penonton totalnya nanti.

Dari daftar ini, terlihat bahwa tidak semua film remake dari Korea dapat meraih kesuksesan yang sama di Indonesia. Beberapa faktor seperti pemasaran, kualitas adaptasi, serta kontroversi di balik layar turut memengaruhi jumlah penonton yang hadir di bioskop.

Kontributor : Chusnul Chotimah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI