Suara.com - Tim di balik film A Business Proposal tampaknya dilanda sendu. Apa yang didoakan oleh warganet terkabul di hari pertama penayangan.
Imbas sikap arogan yang disampaikan Abidzar Al Ghifari, film ini menjadi sepi peminat. Apalagi, Abidzar bukan seorang pemeran pendukung, melainkan memerankan karakter utama.
Dilansir dari akun X @moviemnfs pada Jumat (7/2/2025), penonton pada hari pertama dikabarkan hanya 6900 orang. Angka tersebut berbanding terbalik dengan jumlah bioskop yang ada di Indonesia.
"Hari pertama cuma 6.900 penonton padahal lumayan (ada) 1.270 layar di seluruh Indonesia," bunyi cuitan tersebut, dikutip Suara.com.
Baca Juga: Kronologi A Business Proposal Versi Indonesia Tuai Kontroversi Hingga Terancam Boikot, Kok Bisa?
"Siap-siap cepet turun layar, Mas," sambung pemilik akun yang diduga adalah untuk Abidzar Al Ghifari.
Ditilik ke bawah, beberapa warganet kembali diingatkan dengan sikap Abidzar Al Ghifari yang dipandang arogan. Termasuk ketika putra dari Umi Pipik tersebut meminta publik untuk tidak menonton filmnya dengan penuh percaya diri.
"Lagian sombong amat cast-nya pada nantangin 'gausah nonton'," ingat seorang warganet.
"Sebenernya kalaupun akting dia jelek, orang tetep bakalan nonton untuk menilai keseluruhan filmnya, tapi karena dia udah sombong di awal ya ending lebih cepat buat dia," sambung yang lain.
"Abidzar ini SMA aja ga lulus, kualitas pendidikan itu ngaruh banget ke karakter, cara ngomong dan pola pikir. Gue yakin dia pasti bebal banget kalo diarahin sama kru merasa dia paling 'ok' tapi basic manners aja nggak tahu," komentar warganet lain mewarnai.
Terbukti tidak sedikit yang membahas soal arogansi dari seorang Abidzar Al Ghifari dalam pandangan publik. Padahal di masa lalu, mendiang Ayahnya, Ustaz Jefri Al Buchori sempat memberikan pesan yang penting.
Pesan tersebut diutarakan oleh Abidzar pada tahun 2022 lalu. Mulanya, Abidzar mengaku merindukan sosok ayahnya yang telah meninggal dunia.
Kala ditanya soal pesan, tidak dimungkiri bila Abidzar mendapatkan banyak dari almarhum. Namun satu yang diingat justru soal merendahkan diri.
"Apa ya kalau omongan-omongan ada banyak banget," ujar Abidzar kala itu.
"Tapi kalau yang paling gue inget adalah merendahlah kamu serendah rendahnya, sampai gak ada orang yang bisa ngerendahin kamu lagi. Itu sih yang paling diinget," katanya menyambung.