Alasan Lucky Kuswandi Tunjuk Marissa Anita Jadi Pemeran Utama Tokoh Ibu di Film A Normal Woman

Kamis, 06 Februari 2025 | 15:58 WIB
Alasan Lucky Kuswandi Tunjuk Marissa Anita Jadi Pemeran Utama Tokoh Ibu di Film A Normal Woman
Aktris Marissa berfoto setelah meraih penghargaan Pendukung perempuan terbaik dalam acara Festival Film Indonesia di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (10/11/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Realisasi film A Normal Woman yang disutradarai oleh Lucky Kuswandi melibatkan pilihan menarik dalam penentuan pemeran utamanya. Sosok Marissa Anita dipilih untuk memerankan tokoh ibu yang menjadi pusat cerita film ini.

Keputusan ini muncul berdasarkan pengalaman Lucky Kuswandi bekerja sama dengan Marissa Anita. Menurut dia, sang aktris cocok menghadapi tantangan dalam memerankan karakter yang sangat internal.

"Dari awal, saya dan Kevin, my producer, kita juga sudah decide harus dia (Marissa). Dan kebetulan diskusi dengan Netflix juga mereka setuju," kata Lucky Kuswandi dalam wawancara roundtable bersama wartawan di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (5/2/2025).

Adapun terdapat alasan mendalam di balik pilihan Lucky Kuswandi untuk menjadikan seorang ibu sebagai tokoh utama dalam film ini. Menurutnya, peran seorang ibu memiliki kompleksitas yang luar biasa.

Baca Juga: Review Series The Night Agent: Perjuangan Agen FBI yang Dijebak Konspirasi

Aktris Marissa berfoto setelah meraih penghargaan Pendukung perempuan terbaik dalam acara Festival Film Indonesia di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (10/11/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]
Aktris Marissa berfoto setelah meraih penghargaan Pendukung perempuan terbaik dalam acara Festival Film Indonesia di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (10/11/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]

Karakter ibu, yang harus menjalani berbagai peran dalam hidup, menjadi daya tarik utama untuk sang sutradara.

"Kalau saya melihat ibu kan itu perannya banyak sekali yang harus dia tanggung ya. Bukan cuma sebagai ibu, sebagai istri, sebagai mantu," turut Lucky. 

"Saya sangat tertarik dengan karakter yang diwajibkan untuk memiliki banyak peran dalam dia menjalankan hidup. Dan bagaimana peran-peran ini yang kemudian mempengaruhi ke physicality dia dan ke psikologis dia juga," tambahnya.

Kepercayaan Lucky bahwa menjadi seorang ibu adalah hal yang sangat sulit dan penuh tantangan menjadi alasan utamanya mengangkat cerits ini.

"Jadi saya rasa it's really hard to be a mother, I believe (sangat sulit menjadi seorang ibu, saya percaya). Dan bagaimana dia menavigate itu sampai akhirnya dia tidak sanggup. Itu sih yang menyebabkan kita memilih protagonis ibu," terangnya.

Baca Juga: Membedah Serial Designated Survivor, Belajar Leadership dari Tom Kirkman

Film A Normal Woman sendiri mengisahkan perjalanan seorang ibu rumah tangga dan sosialita yang hidupnya mulai goyah setelah meyakini dirinya mengidap penyakit misterius yang tak bisa disembuhkan.

Sutradara Lucky Kuswandi dalam sesi wawancara roundtable bersama wartawan. [Suara.com/Tiara Rosana]
Sutradara Lucky Kuswandi dalam sesi wawancara roundtable bersama wartawan. [Suara.com/Tiara Rosana]

Dalam film ini, founder rumah produksi Soda Machine Films tersebut menggali tema-tema besar tentang identitas, yang menjadi tema sentral dalam karya-karya sebelumnya.

"Sebenarnya masih satu jalan dengan karya-karya saya sebelumnya. Yang membicarakan masalah identitas, siapa manusia ini. Ketika dia tidak lagi didefinisikan oleh berbagai kotak yang harus dihadapi karakter pertama ini," imbuh Lucky.

Selain Marissa Anita, film ini juga dibintangi oleh Dion Wiyoko dan Gisella Anastasia. A Normal Woman akan tayang di Netflix tahun ini, membawa penonton menyelami kedalaman psikologis dan perubahan fisik yang dialami oleh seorang ibu dalam menghadapi tantangan hidup.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI