Suara.com - Konflik royalti di balik lagu Biasa Saja yang dibawakan Agnez Mo memantik pernyataan penuh keresahan dari Anji. Mantan vokalis grup Drive ini dibuat resah dengan ekosistem musik Tanah Air.
Anji menuntut adanya kesetaraan. Kesetaraan antara penyanyi dan pencipta lagu yang seharusnya mendatangkan keuntungan untuk semua pihak.
"Penyanyi dan pencipta lagu sejajar, saya setuju," tulis Anji dengan penuh ketegasan di Instagram, dilansir Suara.com pada Kamis (6/1/2025).
Bagi Anji, adalah hal yang masuk akal bila pencipta lagu sama-sama untung dengan penyanyi yang membawakan ciptaannya di panggung. Sayang, kesetaraan dan keuntungan ini belum terealisasikan di Indonesia.
Baca Juga: Cita Citata Bela Agnez Mo, Badai Naik Pitam: Egois, Mikir Panggungnya Sendiri
"Ketika sejajar, semua pihak mendapat keuntungan kan? Logis ya. Sudah saatnya ekosistem yang tidak menguntungkan salah satu pihak ini benar-benar dibenahi," sambung pria 46 tahun ini.
Unggahan yang dibagikan pada Rabu (5/2/2025) tersebut disertai dengan penjelasan lengkap nan detail mengenai apa yang sebenarnya dialami oleh pencipta lagu hingga hari ini.
Menyusul Ahmad Dhani dan Piyu Padi, Anji mencoba menerangkan gelapnya kehidupan dari seorang pencipta lagu. Kala penyanyi sukses membawakan lagu mereka dan mengais banyak uang, pencipta lagu dipaksa bersyukur atas 0 rupiah di tangan.
"Yang terjadi adalah pencipta lagu tidak mendapatkan haknya. Atau kalaupun dapat, sangat kecil (nominalnya). Bayangkan, Mas Piyu saja hanya (dapat) Rp120 ribu setahun. Saya dan banyak (pencipta lagu) lainnya, (dapat) 0 rupiah," terang Anji.
Mirisnya nasib para pencipta lagu membuat Anji bersuara dengan lebih lantang soal perizinan hingga royalti lagu. Disertakan dalam bentuk gambar, Anji menyiratkan bila penyanyi lah yang bertanggung jawab dalam meminta izin hingga 'membayarkan royalti' kepada pencipta lagu.
Baca Juga: Siapa Ari Bias? Tuai Pro Kontra di Kalangan Musisi Usai Menang Gugat Agnez Mo
"Berdasarkan keputusan Pengadilan dalam gugatan Ari Bias yang didasari oleh kesaksian dari Saksi Ahli yang kompeten, ternyata yang disebut 'pengguna' adalah penyanyi," tulis Anji dalam slide di Instagram.
"Apakah ini lebih baik. Menurut saya, tentu lebih baik," lanjut Anji.
Bukan sekadar omong kosong, Anji datang dengan 'menggurui' Agnez Mo. Pada tangkapan layar selanjutnya, Anji membeberkan seperti apa cara berkomunikasi dengan pencipta lagu sebelum membawakan lagu yang diciptakan.
Bahkan, Anji memperlihatkan dengan jelas percakapan soal royalti, yang dibahasnya dengan beberapa pencipta lagi. Dua di antaranya adalah Piyu, pencipta lagu Ternyata Cinta dan Freddy, pencipta lagu Dia.
"Mas Pew. Malam ini ada request Ternyata Cinta. Aku bawain ya. Nanti perhitungannya yang 10 persen itu," bunyi pesan Anji ke Piyu.
"Fred. Mulai tahun depan, setiap lagu Dia dan Bidadari dinyanyiin dan dibayar, gue kasih hitungan ya," tulis Anji dalam pesannya kepada Freddy.
Respons yang diberikan oleh kedua pencipta lagu tersebut hangat dan penuh syukur. Bak diangkat dari kolong yang gelap, Piyu dan Freddy menyampaikan terima kasih kepada Anji atas kesadarannya untuk meminta izin dan membayarkan royalti.
Akhir kata, Anji menyinggung soal empati.
"Yuk berempati untuk hal ini. Sudah saatnya hak pencipta lagu dari pertunjukan dipenuhi," ajak Anji sebagai penutup.