Suara.com - Selebgram Lina Luthfiawati, atau yang akrab disapa Lina Mukherjee, hingga kini masih tidak terima divonis dua tahun penjara hanya karena membaca basmalah ketika makan kulit babi.
Lina Mukherjee memang pernah dipenjara selama 2 tahun 3 bulan dan denda Rp250 juta dengan atas kasus penistaan agama. Ia ditahan di Lapas Kelas II A Perempuan Palembang, Sumatera Selatan.
Setelah menjalani hukuman 1 tahun 6 bulan, akhirnya Lina Mukherjee dinyatakan bebas bersyarat pada 20 November 2024 lalu.
Usai keluar, Lina Mukherjee pun membagikan pengalaman selama di lapas lewat berbagai podcast. Salah satunya milik Garce Tahir, Iso-Late Show.
Baca Juga: Kehidupan Lina Mukherjee Selama di Penjara: Tidur Bareng 40 Napi Hingga Jajan Rp 200 Ribu Per Hari
Pada siniar yang tayang Selasa (4/2/2025) lalu, Lina Mukherjee mengungkap sebuah kecurangan yang terjadi di Pengadilan Negeri Palembang.
Diduga, ada oknum pengadilan yang bisa membuat vonis terdakwa menjadi ringan. Tetapi terdakwa harus membayar sejumlah uang untuk 'jasa' itu.
"Sebelum aku divonis, pertama kali aku masuk penjara aja ya, kalo orang Palembang itu (bilang) 'diurus tidak' pake bahasa Palembang, gitu. Aku tuh di sana enggak ngerti bahasanya. 'Kamu, kamu diurus', diurus apa?" tuturnya.
Lina Mukherjee menambahkan, "Aku kan masih kayak polos-polos gitu ya. Ternyata ketika kalau nggak diurus hukumannya memang kuat-kuat, besar-besar."
Perempuan yang buka usaha jual baju-baju India itu diberi tahu oleh seorang wanita di pengadilann bahwa jika ingin mendapat hukuman ringan, maka harus 'diurus'.
Baca Juga: Isi Rekening Lina Mukherjee Usai Bebas dari Penjara
"Aku dikasih tau cewek lah, ada di sana. 'Di sini ada orang loh, yang bisa kalau kamu ngeluarin ini (uang), nanti hukuman kamu bisa ringan'. Dikasih tahu, ditunjuk waktu di pengadilan itu. Jelas loh aku ngelihat dia," lanjutnya.
Lina Mukherjee memang khawatir jika dijatuhi hukuman berat karena banyak pegawai yang bergantung pada dirinya. Itulah mengapa ia berinisiatif membayar oknum tersebut senilai Rp100 juta.
"Nah, asisten saya kan datang ya, sempat kunjungan di lapas, 'Beb, kayaknya kita usaha lah, enggak apa-apa bawa 100 juta aja. Terus habis itu bawalah tas-tas aku atau HP'. (Aku mikir) 'nanti kalau aku kelamaan (dipenjara) kayak apa?'," lanjutnya.
Sayangnya, usaha Lina Mukherjee tidak membuahkan hasil karena oknum tersebut meminta uang hingga Rp500 juta.
"Jadi asisten aku tuh nemuin si orang, yang oknum pengadilan tadi. Dia bawa tas sama uang kayak 100 juta ya, 'bantulah, gitu, misalnya hukumannya janganlah berat'. Terus (oknum menjawab) '500 juta. Kalau nggak bisa, kita nggak sudi'," sambungnya dengan nada kesal.
Insiden itu membuat Lina Mukherjee sakit hati. Hingga kini, ia masih dendam dengan oknum tersebut yang membuat hukumannya berat.