Suara.com - Ariel Tatum mengungkapkan rasa kecewa di balik pemboikotan yang diserukan untuk film terbarunya, A Business Proposal.
Meski menyadari duduk permasalahan dari pemboikotan tersebut, Ariel tetap menyayangkan keputusan yang diambil oleh sejumlah netizen. Menurutnya, seolah dia dan tim di balik film tersebut tidak diberi kesempatan.
"Satu hal pasti aku sayangkan. Sedihnya jadi banyak teman-teman yang nggak memberikan kesempatan film ini, bahkan sebelum filmnya tayang. Mereka memutuskan untuk enggak mau nonton," kata Ariel dalam kanal YouTube milik Denny Sumargo, dilansir pada Rabu (5/2/2025).
"Cuma ya kembali lagi, everything happens for a reason (segala sesuatu terjadi karena suatu alasan)," jelasnya kemudian.

Saat menyampaikan kekecewaannya tersebut, Ariel tampak tenang. Ketenangan yang sama yang ditunjukkan ketika Ariel diwawancarai bersama lawan mainnya, Abidzar Al Ghifari.
Ketenangan ini tampak tidak bisa dipisahkan dari latar belakang pendidikan yang dimiliki. Tidak banyak yang tahu, Ariel ternyata pernah belajar Psikologi.
Ariel sempat mengambil jurusan Psikologi di Universitas Atma Jaya Jakarta. Hanya saja, Ariel memutuskan untuk mengundurkan diri karena padatnya pekerjaan.
Meski begitu, alasan memilih Psikologi sempat dikuak oleh perempuan kelahiran 1996 ini. Menurut Ariel, Psikologi adalah ilmu yang akan terus dipakai sepanjang masa.
"Psikologi adalah salah satu ilmu yang akan terus bisa terpakai seumur hidup. Karena seumur hidup kan harus berhubungan dengan manusia, dan psikologi adalah ilmunya,” ujar Ariel Tatum.
Baca Juga: Baru Sehari Minta Maaf, Abidzar Al Ghifari Kembali Dikritik Imbas Senggol Fans K-Pop
Sebelum itu, Ariel sempat bersekolah di Sekolah Islam Harapan Ibu. Namun kemudian mengganti ke metode homeschooling.