Suara.com - Kris Dayanti turut memberikan tanggapan terkait kebijakan baru bahwa pengecer dilarang menjual gas elpiji 3 Kg.
Kris Dayanti mendukung warganet yang meluapkan emosinya pada Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia ketika mengantre gas elpiji 3 Kg di salah satu pangkalan di Kota Tangerang, Banten.
Salah satu warga meminta Bahlil Lahadalia yang sedang melakukan peninjauan melihat kesulitan masyarakat dalam mengantre dan mendapatkan gas elpiji 3 Kg tersebut.
Usai Bahlil menjelaskan tujuannya membuat kebijakan tersebut, warga itu meminta Menteri ESDM tersebut menggunakan kekuasaannya untuk menindak orang-orang yang telah menimbun gas elpiji 3 Kg tanpa mengorbankan rakyat.
Baca Juga: Ikhlas Dihina, Vadel Badjideh Tetap Anggap Nikita Mirzani Calon Ibu Mertua
"Kalau ada yang menimbun atau mengurangi isi gas, bapak punya senjata dan alat buat bertindak. Bukan rakyat yang dikorbankan," kata warga tersebut dilansir dari Kompas TV, Selasa (4/2/2025).
Saat Bahlil meminta warga tersebut kembali mengantre untuk mendapatkan gas elpiji 3 Kg, warga itu langsung berteriak dirinya meninggalkan masakan di rumahnya demi mengantri gas subsidi tersebut di pangkalan.
"Saya sekarang lagi masak pak, saya tinggal demi gas," ujarnya sambil berteriak dan mengacungkan jari.
Namun masalahnya bukan soal antre-an panjang mendapatkan gas subsidi, warga tersebut meminta Bahlil menggunakan logikanya dalam membuat kebijakan terkait penjualan gas elpiji 3 Kg.
"Bukan masalah antre gasnya, anak kami lapar butuh makan, butuh kehidupan pak. Logikanya berjalan dong pak," jelasnya.
Warga tersebut juga meminta Bahlil tak main-main dengan masyarakat dengan membuat kebijakan yang justru menyusahkan rakyat kecil.
"Pak Menteri, tolong kesulitan masyarakat ini dipikirkan. Ambil kebijakan yang menguntungkan rakyat, jangan mempersulit masyarakat," ujarnya.
Menurutnya, pemerintah tinggal menunggu waktu untuk jatuh jika membuat kebijakan yang menyusahkan masyarakat.
"Ini kebijakan lho, mereka yang punya kebijakan. Jangan main-main sama masyarakat. Kalau kebijakan pemerintah seperti itu, tunggu waktunya kalau gak dihancurkan masyarakat," katanya.
Alih-alih membuat kebijakan yang menyusahkan masyarakat, warga tersebut menyarankan Bahlil mencari tahu penyebab harga gas elpiji 3 Kg tetap tinggi di pasaran meskipun sudah disubsidi dan membuat kebijakan yang langsung tertuju pada akar permasalahannya bukan mengorbankan rakyat.
"Kalau regulasi awal alasannya karena harga tinggi, jangan korbankan masyarakat. Selidiki dulu apa penyebab masalahnya, jangan masyarakat kecil dikorbankan. Masyarakat lho mau cari uang juga susah, cari kerja susah, mau masak kok juga susah," tegasnya.
Kris Dayanti melalui unggahannya lantas berterima kasih pada warga yang menyampaikan secara langsung protesnya pada Bahlil Lahadalia tersebut.
Menurut ibu Aurel Hermansyah ini, orang tersebut sudah cukup menyuarakan persoalan yang sedang dihadapi dan dikeluhkan masyarakat.
"Terima kasih bapak yang sudah bersuara sebagai saluran aspirasi untuk rakyat yang membutuhkan. Salam hormat saya," ujar Kris Dayanti pada unggahannya, Rabu (5/2/2025).