Infografis
Suara.com - Ferry Maryadi sempat nyaris kehilangan nyawanya ketika menjalani pengobatan untuk kram otot yang dialaminya pada Oktober 2024. Kram otot terjadi ketika ia melakukan dua gerakan secara bersamaan, yaitu menutup pintu kamar sambil mengetuk pintu di sebelah.
Akibat gerakan tersebut, bagian tulang belakang Ferry tak dapat kembali ke posisi semula. Ferry mengaku apa yang dirasakan sangat sakit sampai ia tak bisa duduk dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
"Ketawa sakit, ngejerit juga sakit. Singkat cerita dibawa ke UGD pakai ambulan dan sampai sana segala macam obat masuk," ujarnya.
Setelahnya, Ferry Maryadi melanjutkan pengobatannya di rumah sakit di Jakarta. Dalam perjalanan pulang dari rumah sakit, ia sempat tak sadarkan diri.
Deswita mengatakan mulanya kondisi suaminya terlihat baik-baik saja setelah menjalani pengobatan dan sempat berbincang dengannya saat perjalanan pulang.
Namun, Ferry Maryadi tiba-tiba tertidur sambil mengorok setelah beberapa detik berbincang dengannya.
"Tadinya nggak papa, pas di jalan pulang itu aku ngobrol sama dia. Tapi, baru ngomong sekitar 30 detik tiba-tiba dia itu kayak orang ngorok sambil nyender ke sebelah kiri," ujar Deswita.
Deswita yang awalnya mengira Ferry Maryadi hanya tertidur langsung sadar ada sesuatu yang salah. Terlebih, Ferry juga berkeringat dan mengeluarkan air liur.
Saat itu, Deswita Maharani melihat wajah suaminya sudah putih pucat dan posisi lidah masuk ke dalam bak orang koma.
Baca Juga: Diancam Ayah Vadel Badjideh Mau Dijebloskan ke Penjara, Nikita Mirzani Nyinyir: Mbok Mandi Dulu
"Aku langsung ambil tisu, terus aku lihat mukanya udah putih dan lidahnya udah ke dalam kayak orang lagi koma dan matanya udah nutup sambil ngorok. Udah gitu dibangunin nggak bangun," ujar Deswita.
Deswita pun berusaha terus membangunkan Ferry Maryadi, tetapi tak membuahkan hasil. Sampai akhirnya, artis 44 tahun ini memukul keras bagian dada sambil memanggil nama suaminya tersebut.
"Aku ingatnya itu aku pukul dada dia sambil manggil namanya 'Ferry Maryadi bangun' langsung dia ada napas lagi. Aku minta mampir ke minimarket beli minuman dingin, aku pukul-pukul terus kan dan aku suruh minum," kata Deswita.
"Setelah dia rasa ada minuman manis dingin, baru dia melek. Ada lah sekitar 5-6 menit dia nggak ada gitu," katanya lagi.
Sementara itu, Ferry Maryadi mengatakan di momen itu dirinya seperti tidur sambil disinari lampu yang amat terang tetapi tak bisa menggerakkan tubuhnya.
Bahkan, Ferry mengira dia telah meninggal dunia. "Jadi, pas dia manggil ayah ayah itu nggak kedengeran. Tapi, pas manggil Ferry Maryadi itu suaranya kedengerannya jauh banget dan bergema. Gua kayak lagi tidur sambil ditembak sinar yang putih banget gitu, tapi tangan dan mulut nggak bisa gerak kayak ya udah saatnya ini. Tapi pas akhirnya bangun lagi itu kayak "oh gue balik lagi'," ujar Ferry Maryadi.
Usut punya usut, Ferry alami hal tersebut karena kontradiksi obat. Sebab, satu jam sebelum dibawa ke Jakarta, ia telah minum obat dari rumah sakit sebelumnya.
