Bos Skincare Lapor Polisi Buntut Dugaan Pemerasan, Doktif: Aduh, Capek!

Rabu, 05 Februari 2025 | 10:01 WIB
Bos Skincare Lapor Polisi Buntut Dugaan Pemerasan, Doktif: Aduh, Capek!
Dokter Detektif atau Doktif dan kuasa hukumnya, Haryadi Harding di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (4/2/2025) [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dugaan pemerasan terhadap beberapa pemilik skincare lokal sudah ditangani penyidik Polda Metro Jaya, Jakarta. Dokter kecantikan Reza Gladys yang diduga jadi salah satu korban, melaporkan orang-orang yang diyakini melakukan tindakan tersebut sejak 3 Desember 2024.

"Terlapornya inisial NM dan kawan-kawan," ujar kuasa hukum Reza Gladys, Julianus Paulus Sembiring dalam pernyataannya di sebuah video, Selasa (4/2/2025).

Belum ada penjelasan lebih lanjut terkait siapa saja pelaku dugaan pemerasan terhadap beberapa pemilik skincare lokal. Cara mereka memeras korban pun belum dijelaskan secara rinci.

Dokter Reza Gladys dan Dokter Attaubah Mufid [Istimewa]
Dokter Reza Gladys dan Dokter Attaubah Mufid [Istimewa]

Namun, beredar rumor yang menyebutkan bahwa dugaan pemerasan yang dialami beberapa pemilik skincare lokal, termasuk Reza Gladys, erat kaitannya dengan konten-konten ulasan produk dari para influencer.

Baca Juga: Beda Sikap dr Richard Lee ke Kartika Putri dan Doktif, yang Satu Sangat Dibenci

Isu tersebut mulai ramai dibicarakan setelah para konten kreator kecantikan dan pemilik skincare lokal bertemu di kantor Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 17 Januari 2025 lalu.

Beredarnya rumor pemerasan lewat konten ulasan produk skincare membuat beberapa nama influencer disorot. Salah satunya seperti Dokter Detektif atau Doktif, yang belakangan sedang berseteru dengan Shella Saukia gara-gara konten serupa.

Sayang, Doktif memilih tidak berkomentar saat dimintai tanggapan atas isu pemerasan di balik ulasan produk sikincare.

"No comment dulu, nggak ada," ujar Doktif usai memberikan keterangan atas laporan dugaan pengancaman oleh Shella Saukia di Mapolda Metro Jaya kemarin.

Doktif mengaku tidak terlibat dalam dugaan pemerasan yang dilakukan para konten kreator kecantikan. Oleh karenanya, Doktif merasa tidak perlu membicarakan hal itu.

Baca Juga: Doktif Mendadak Kepo Hubungan Maia Estianty dan Desy Ratnasari, Sikapnya Dicap Kelewatan

Dokter Detektif atau Doktif dan kuasa hukumnya, Haryadi Harding di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (4/2/2025) [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]
Dokter Detektif atau Doktif dan kuasa hukumnya, Haryadi Harding di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (4/2/2025) [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]

"Doktif nggak mau berkomentar apa pun selain dari kasus yang Doktif jalani," kata Doktif.

Doktif berdalih enggan menambah masalah lewat komentarnya terhadap dugaan pemerasan terhadap beberapa pemilik skincare lokal. Belakangan, ia sudah menghadapi rentetan fitnah dari orang-orang yang keberatan dengan caranya mengulas produk skincare.

"Nanti kalau tiba-tiba ngomongin yang ini, muncul ini lagi fitnahnya. Aduh, capek ngurusin fitnah. Nanti dibilang miss klarifikasi pula," jelas Doktif.

Doktif juga ingin memusatkan perhatiannya untuk mengawal proses hukum terhadap Shella Saukia. Masih ada laporan tambahan yang ingin Doktif ajukan ke Polda Metro Jaya.

"Jadi, biar fokus dulu," ucap Doktif.

Sebagaimana diketahui, Doktif dilabrak Shella Saukia selepas menghadiri acara diskusi di kantor Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Salemba, Jakarta pada 17 Januari 2025.

Pemicunya, Doktif sempat membuat ulasan buruk terhadap produk skincare Shella Saukia lewat siaran langsung TikTok. Ia mengklaim menemukan produk yang tidak layak dijual karena tidak mencantumkan komposisi, izin edar dan tanggal kadaluwarsa. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI