Infografis
Suara.com - Influencer Nadia Tilem blak-blakan soal kehidupan pribadinya. Pemilik nama asli Ida Ayu Nadia Anjani Tilem ini bilang bahwa tumbuh dari keluarga broken home.
Nadia Tilem mengaku baru tahu orang tuanya bercerai saat umur 18 tahun.
“Aku tidak pernah membagikan kesedihan tentang kondisi keluarga,” ungkapnya kepada awak media baru-baru ini.
“Bagiku, keputusan mereka berpisah bukan keputusan pribadi saya, melainkan keputusan mereka,” sambungnya lagi.
Baca Juga: Influencer TikTok Dukung PPN 12 Persen, Langsung Dirujak Netizen di X
![Nadia Tilem [istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/01/30/29402-nadia-tilem-istimewa.jpg)
Meskipun begitu, perempuan asal Bali ini tetap tumbuh menjadi sosok yang berprestasi.
Nadia Tilem juga mengklaim selama ini tidak pernah kekurangan kasih sayang dari kedua orang tuanya.
“Saya selalu percaya bahwa yang rusak adalah hubungan ayah dan ibu, bukan saya. Selama saya masih memiliki mereka berdua dalam hidup. Itu sudah cukup membuat saya bahagia,” tutur Nadia Tilem.
Influencer beauty, fashion dan finance ini lantas mengingatkan bahwa kondisi keluarga tidak semerta merta bikin kalian berhenti mencapai mimpi.
Karenanya, dia meminta publik buat jangan terlalu lama terpuruk ketika memiliki ‘keluarga tidak utuh’.
Baca Juga: 8 Potret Chandrika Chika: Selebgram yang Diduga Aniaya Yuliana Byun hingga Patah Tulang
“Keputusan emosional akibat situasi keluarga hanya akan membuatmu mengambil langkah yang sebenarnya bukan milikmu. Fokus pada dirimu sendiri dan jangan biarkan opini atau kepentingan orang lain memengaruhi masa depanmu,” jelasnya.
“Kamu harus bisa memisahkan emosi dan situasi ketika membuat keputusan. Jangan terpengaruh oleh omongan orang lain, opini atau bahkan situasi ekonomi. Semua itu keputusan mereka, bukan keputusanmu,” imbuhnya.
Terlepas dari itu, Nadia Tilem membeberkan kunci suksesnya menjadi influencer. Selain aktif bikin konten di media sosial, dia menuturkan kalau aslinya sosok yang mandiri.
Tak heran, dia memang punya semangat yang lebih besar untuk terus bergerak maju.
“Sejak kecil, aku selalu ingin mandiri. Bukan karena orang tua tidak sayang, tapi aku merasa lebih nyaman bisa melakukan segalanya sendiri,” tandasnya.
