Suara.com - Ivan Gunawan terus mengembangkan bisnis. Terbaru, ia resmi membuka gerai nasi kulit Mak Igun kedua hasil kerja sama dengan alumni MasterChef, King Abdi di kawasan Pondok Bambu, Jakarta.
Sebagai artis, penting menurut Ivan Gunawan untuk tahu cara memutar uang yang baik agar bisa bertahan hidup. Ia tidak menerima penghasilan yang sama setiap bulan seperti pekerja kantoran, sehingga berbisnis bisa dijadikan alternatif.
'Yang namanya artis itu kan, pemasukannya nggak kayak pegawai, yang setiap tanggal berapa uangnya masuk. Jadi, gimana caranya ketika punya penghasilan, uangnya diputer lagi," ujar Ivan Gunawan, Rabu (29/1/2025).
Pemilihan bisnis yang tepat juga sama krusialnya bagi Ivan Gunawan. Daripada heboh menghabiskan modal untuk membuat bisnis besar, lelaki yang akrab disapa Igun memilih menjual makanan dengan harga terjangkau seperti nasi kulit Rp15 ribuan.
Baca Juga: Ruben Onsu Diajak Umrah, Bolehkah Non Muslim Mengunjungi Makkah dan Madinah?
"Kak Igun kan nggak punya investor, semua jalan sendiri dengan modal yang ada. Jadi, ya harus sesuai. Jangan bikin yang heboh-heboh tapi besoknya nggak bisa ngapa-ngapain," kata Ivan Gunawan.
Strategi bisnis semacam itu dianggap jitu oleh Ivan Gunawan. Ia sudah menyaksikan sendiri bagaimana produk hijab kelas menengahnya lebih diminati ketimbang gaun-gaun mewah rancangannya.
"Contoh nih, Kak Igun kan masih punya brand utama, yang Ivan Gunawan. Itu kan bahannya mahal, nah itu peminatnya nggak sebanyak kayak gue bikin Mandjha, nggak sebanyak gue bikin Prive. Makanya kalau di makanan, gue nggak mau idealis," terang Ivan Gunawan.
"Mau aku jual mahal juga percuma, nggak akan keambil. Mereka yang ngikutin aku memang bukan orang-orang yang high class, jadi memang bukan market aku di situ," lanjutnya.
Menjual makanan ramah kantong memang tidak mendapat banyak keuntungan dari setiap porsi yang terjual. Ivan Gunawan mengakalinya dengan menyediakan tempat makan yang bersih, namun tidak cocok untuk menghabiskan waktu lama sehingga pengunjung bisa silih berganti datang.
Baca Juga: Kekayaan Ivan Gunawan Tak Main-Main, Pantas Siap Bayari Umrah Ruben Onsu
"Di sini memang tempat yang sinyalnya jelek. Jadi orang akan dateng, makan, pulang. Nggak akan lama-lama di sini. Perputarannya cepet gitu, kayak food court. Jadi, yang aku cari jumlah piring yang keluar," jelas Ivan Gunawan.
Yang tak kalah penting, Ivan Gunawan juga akan berusaha keras menjaga kualitas produk agar tidak habis di tangan orang jahil, yang sengaja mencari kelemahan untuk persaingan bisnis.
"Sekarang kan salah dikit posting, apa dikit direview. Jadi, manajemennya harus bener, vendor-vendornya harus bagus, kualitas makanannya harus terjaga. Ya digarapnya harus serius, lebih berhati-hati dan semakin menjaga," pungkas Ivan Gunawan.