Dari Kaulah Segalanya Hingga Senayan: Perjalanan Hidup Emilia Contessa

Selasa, 28 Januari 2025 | 15:40 WIB
Dari Kaulah Segalanya Hingga Senayan: Perjalanan Hidup Emilia Contessa
Emilia Contessa
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Emilia Contessa, nama yang begitu melekat di telinga pencinta musik Indonesia, terutama di era 70-an. Wanita kelahiran Banyuwangi, 23 September 1957 ini dikenal sebagai penyanyi pop legendaris yang memiliki suara khas dan powerful.

Julukan "Singa Panggung Asia" pun disematkan padanya sebagai bukti kemampuannya yang luar biasa di atas panggung.

Namun demikian kabar duka kini mengiringi nama ibunda penyanyi Denada ini.

Penyanyi sekaligus politikus Emilia Contessa meninggal dunia pada Senin (27/1/2025) sekitar pukul 18.00 di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Juga: Drop Sore Tadi, Ibu Denada Idap Diabetes dan Darah Tinggi

Kabar meninggalnya Emilisa Contessa disampaikan oleh manajer putrinya Denada, Risna Ories melalui Instagram story.

"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un, telah meninggal dunia Ibu Emilia Contessa (Ibunda dari artis kami Denada Elizabeth Tambunan)"

"Pada sore hari ini Senin, tanggal 27 Januari 2025 jam 18.00 di Banyuwangi," tulis Risna, dikutip Selasa (28/1/2025).

Profil Emilia Contessa

Karier musik Emilia dimulai sejak usia sangat muda. Bakat menyanyinya yang luar biasa didukung oleh ibunya yang juga menjadi manajernya. Lagu-lagunya yang hits seperti "Kaulah Segalanya" dan "Cinta" menjadi bukti kepopulerannya di masanya.

Baca Juga: Profil Emilia Contessa, Ibu Denada yang Meninggal Dunia Hari ini

Selain sebagai penyanyi, Emilia juga merambah dunia akting dan politik. Ia pernah membintangi beberapa film dan aktif dalam kegiatan sosial.

Majalah New York Time juga menobatkan Emil sebagai satu dari lima artis terpopuler di dunia.

Berkat talentanya tersebut ia sempat mendapat beasiswa untuk belajar vocal di Amerika, tetapi karena sudah teken kontrak dengan Club Malam Tropicana, maka beasiswa tersebut tidak diambil.

Tetapi kariernya terus menanjak hingga ke Benua Eropa dan Amerika untuk show kecuali Afrika yang belum disinggahinya.

Masa emas Emil adalah di pertengahan tahun 1970-an.

Beberapa lagu hits yang membuatnya dikenal oleh publik seperti "Flamboyan", "Angin Malam", "Layu Sebelum Berkembang" dan banyak lagu-lagu ciptaan A. Riyanto.

Di dunia politik, Ibunda Denada itu sempat mencalonkan diri sebagai calon bupati Banyuwangi tahun 2010 berpasangan dengan Achmad Zainuri Ghazali.

Namun sayangnya, pasangan Emilia – AZA kalah di pilkada tersebut.

Kemudian Emilia juga pernah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah mewakili Jawa Timur untuk periode 2014–2019.

Ia maju sebagai calon legislatif DPD dapil Jawa Timur dan lolos ke Senayan menjadi anggota DPD periode 2014–2019.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI