Suara.com - Maia Estianty menunjukkan kedewasaannya dalam menanggapi isu yang sedang ramai diperbincangkan. Hal ini membuat latar pendidikannya disorot.
Dalam siaran live baru-baru ini, Maia Estianty memberikan pandangan bijak diduga terkait kisruh kasus skincare yang melibatkan pemilik brand SS Skin, Shella Saukia dan Dokter Detektif alias Doktif.
Dalam pernyataannya, Maia Estianty menyarankan para pengusaha skincare untuk tidak langsung memberikan review negatif terhadap produk kompetitor.
Jika terdapat kecurigaan akan kualitas atau keamanan suatu produk, langkah yang lebih tepat adalah melaporkannya kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Baca Juga: Unggah Potret Alyssa Daguise Berhijab di Madinah, Al Ghazali Terpesona: Masya Allah!
"Mendingan pengusaha skincare, kalau mau ngereview, enggak usah ngereview lah. Kalau curiga ada sesuatu, mending langsung laporin ke badan POM aja," ujar Maia Estianty.
Maia Estianty juga menambahkan bahwa BPOM adalah lembaga yang berwenang dan dapat dipercaya dalam menangani masalah terkait obat dan makanan, termasuk skincare.
Latar Belakang Pendidikan Maia Estianty
Sikap bijak Maia Estianty ini tentu tak lepas dari latar belakang pendidikannya. Minat Maia dalam dunia musik memang telah terlihat sejak dia duduk di bangku sekolah.
Prestasinya di bidang musik pun cukup gemilang. Istri Irwan Mussry ini pernah meraih gelar The Best Keyboardist se-Jawa Timur dan The Best Disc Jockey se-Jawa Bali.
Namun ibunda Al El dan Dul ini tak hanya fokus pada musik. Perempuan 48 tahun ini juga menempuh pendidikan formal di Universitas Indonesia (UI) setelah lulus dari SMAN 2 Surabaya.
Baca Juga: Air Matanya Sudah Kering, Maia Estianty Mendadak Nangis Dengar Lagu 'Sang Penggoda'
Menariknya, Maia Estianty berhasil menyelesaikan kuliahnya dalam waktu empat tahun meskipun sempat mengalami dua kehamilan selama masa studinya.
Pendidikan Tinggi dan Pola Pikir Kritis
Pendidikan tinggi yang ditempuh Maia Estianty di UI membentuk pola pikirnya menjadi lebih kritis dan analitis. Hal ini terlihat dari caranya menanggapi kasus skincare.
Dia tidak terburu-buru mengambil kesimpulan atau memihak salah satu pihak. Maia justru menawarkan solusi yang lebih rasional dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Pengalamannya sebagai mahasiswa di salah satu universitas terbaik di Indonesia kemungkinan membekali Maia dengan kemampuan berpikir strategis dan komunikatif.
Keahlian ini sangat bermanfaat baginya, baik dalam berkarier di dunia musik maupun dalam mengelola berbagai bisnis yang sedang dia jalankan.
Bahkan pada 2018, Maia pernah diundang menjadi dosen tamu di FISIP UI untuk mengajar mata kuliah kepemimpinan dan pengembangan kelompok. Ini menunjukkan bahwa kemampuan akademis dan intelektualitas Maia diakui oleh almamaternya.
Jadi, pendidikan Maia Estianty tentu memiliki peran penting dalam membentuk kepribadian dan pola pikirnya. Hal ini tercermin dari caranya menyikapi berbagai permasalahan, termasuk kisruh kasus skincare yang sedang viral.
Kontributor : Chusnul Chotimah