Suara.com - Ancaman tim Farhat Abbas, Rizaldi Hendriawan ke korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang menerima donasi Denny Sumargo dan yayasan yang dulu dipimpin Pratiwi Noviyanthi berbuntut panjang.
Meski Farhat Abbas sudah mewakili untuk menyampaikan permintaan maaf, teguran tetap datang dari para pengacara lain. Salah satunya seperti Sunan Kalijaga, yang menyayangkan adanya ancaman laporan polisi terhadap korban bencana yang menerima sumbangan.
"Tidak perlu menakut-nakuti masyarakat yang sudah menjadi korban," ujar Sunan Kalijaga di Senayan City, Jakarta, Jumat (24/1/2025).
![Agus Salim usai menjalani pemeriksaan atas laporannya terhadap Denny Sumargo dan Pratiwi Noviyanthi di Polda Metro Jaya, Rabu (15/1/2025). [Tiara Rosana/Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/01/15/81764-agus-salim.jpg)
Agus Salim boleh kecewa karena uang donasi Rp1,3 miliar yang sempat diberikan kepadanya untuk berobat, kini malah dialihkan ke pihak lain. Sunan Kalijaga pun ikut bersimpati dengan apa yang Agus alami.
"Jujur, saya juga simpati. Saya juga kasihan kok sama Agus," kata Sunan Kalijaga.
Namun, ancaman yang dilontarkan tim kuasa hukum Agus Salim tetap tidak dapat dibenarkan. Tidak semestinya seorang pengacara melontarkan ancaman kepada masyarakat yang sedang kesusahan seperti korban bencana alam.
"Nggak pantas tim kuasa hukumnya Agus mengancam masyarakat korban bencana," tutur Sunan Kalijaga.
Korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki sedang butuh banyak bantuan. Donasi sekecil apa pun sangat dihargai di sana.
"Mereka ini habis berduka. Mungkin kehilangan rumah, mungkin kehilangan keluarga. Dengan datangnya donasi ini, mereka bisa tersenyum," kata Sunan Kalijaga.
Baca Juga: Ditawari Tinggal Gratis bareng Wawa, Agus Salim Pilih Numpang di Apartemen: Mental Terjaga
Ke depan, Sunan Kalijaga berharap tidak perlu ada lagi cerita-cerita pengancaman dari pengacara ke korban bencana alam seperti yang dilakukan tim Farhat Abbas.