Infografis
Suara.com - Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Djan Faridz tengah disorot akibat rumah pribadinya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (22/1/2025) malam.
Penggeledahan tersebut berkaitan dengan kasus suap proses Pergantian Antarwaktu (PAW) anggota DPR masa jabatan 2019-2024 yang menjerat buronan eks kader PDI Perjuangan, Harun Masiku.
![Djan Faridz [suara.com/Bowo Raharjo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2017/03/21/29659-djan-faridz.jpg)
Dari penggeledahan itu, penyidik membawa dua koper berukuran besar dan kecil, satu kardus, serta satu tas jinjing atau totebag dari rumah Djan Faridz.
"Benar, ada penggeledahan perkara tersangka HM," ujar Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto. Penggeledahan dilakukan sejak pukul 20.00 WIB hingga pukul 01.05 WIB dini hari.
Baca Juga: Raline Shah Pensiun dari Panggung Hiburan Usai Jadi Stafsus? Ini Katanya
Silsilah Djan Faridz
Selain dikenal sebagai politikus, Djan Faridz juga diketahui sebagai ayah dari Raditya Priamanaya Djan atau Rama Djan. Anaknya itu sempat diisukan berpacaran dengan Raline Shah pada 2024 lalu.
Bahkan, Rama Djan pernah dikabarkan akan menikahi Staf Khusus Menteri Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital tersebut.
Djan Faridz merupakan anak dari pasangan Mohammad Djan dan Aisha Djan. Dulu, ia menempuh pendidikan di Universitas Tarumanagara dan berhasil lulus dengan titel sarjana arsitektur.
Mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menikah dengan Nini Widjaja dan dikaruniai tujuh orang anak.
Baca Juga: Menguak Sosok Ayah Konglomerat Raline Shah, Pekerja Bengkel yang Bertemu Surya Paloh
Tujuh anak tersebut adalah Rama Djan, Rasyid Prasasta Shoka Djan, Rasyad Pandhega Shora Djan, Randika Arlapanditya Djan. Namun, tiga anak lainnya tidak diketahui identitasnya.
Sebelum terjun ke dunia politik, Faridz pernah membuka usaha bengkel las hingga usahanya makin berkembang dan mulai menjual bahan bangunan.
Djan Faridz pernah menjabat sebagai Menteri Perumahan Rakyat di masa Kabinet Indonesia Bersatu II, yakni pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
