Suara.com - Aktor dan presenter Ibnu Jamil menimbulkan kontroversi di kalangan pecinta sepak bola Indonesia dengan pernyataannya terkait pemecatan Shin Tae Yong (STY) oleh PSSI.
Dalam podcast Daniel Mananta, bintang serial "Gadis Kretek" tersebut menyatakan lebih baik mengorbankan Shin Tae Yong daripada para pemain Timnas Indonesia.
"Ini suka nggak suka ya. Ini di luar dari para pecinta Coach Shin Tae Yong. Gue akan melihat perahu yang lebih besar yang harus diselamatkan, ketimbang perahu sekoci atau kecil," ungkap Ibnu, dikutip pada Rabu (22/1/2025).
Menurutnya, "perahu besar" yang harus diselamatkan adalah para pemain Timnas. Dia berargumen bahwa perjuangan Indonesia untuk masuk Piala Dunia lebih penting, meskipun harus mengorbankan Shin Tae Yong.
Baca Juga: Asisten Shin Tae-yong: Jay Idzes Ingin Jadi Diktator
Ibnu Jamil mengakui menghormati prestasi Shin Tae Yong, tetapi dia menduga ada masalah internal antara pelatih dan pemain yang tidak terselesaikan.
"Ada masalah antara pemain dengan pelatih, yang tidak ketemu masalahnya itu apa. Ya, gue jujur nggak tahu," tutur suami Ririn Ekawati tersebut.
"Karena yang tahu itu udah pasti cuma Pak Erick Thohir. Yang tahu permasalahan itu persisnya seperti apa. Yang lain itu cuma menduga-duga, cuma cocoklogi, kayak gitu," ujarnya lebih lanjut.
Pernyataan Ibnu Jamil langsung menuai beragam reaksi dari netizen. Sebagian netizen mempertanyakan posisi Ibnu dan mengaitkannya dengan komentator yang diduga "dikumpulkan" PSSI sebelum pemecatan Shin Tae Yong.
"Apakah Ibnu Jamil termasuk yang diundang di Mandarin Hotel oleh PSSI?" komentar seorang netizen.
Baca Juga: Erick Thohir Sudah Prediksi Drama Pemecatan Shin Tae-yong Bakal Panjang
Netizen lain mengkritik cara penyampaian Ibnu yang dianggap membela pemecatan Shin Tae Yong secara tidak langsung.
"Intinya, si Ibnu ini ada di kubu Towel, cuma dia cara ngomongnya lebih santun saja," tambah netizen lain.
Ada pula yang menyayangkan pernyataan Ibnu Jamil yang dianggap terlalu menyederhanakan masalah. Menurut netizen, permasalahan utamanya adalah cara PSSI yang memecat Shin Tae Yong secara tiba-tiba, bukan alasan di baliknya.
"Sok tahu ah mau menyelamatkan perahu segala, kamu juga cuma menduga-duga soal perahu dan sekoci," ujar seorang netizen.
Dugaan terkait Hotel Mandarin berawal dari pernyataan komentator sepak bola, Tyo Nugroho, yang mengklaim adanya pertemuan antara PSSI dengan sejumlah pengamat sepak bola pada Desember 2024.
Pertemuan tersebut diduga berkaitan dengan pemecatan Shin Tae Yong yang dilakukan secara tiba-tiba pada 6 Januari 2025. Pernyataan Ibnu Jamil pun semakin menambah panas situasi pasca-pemecatan pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Kontributor : Chusnul Chotimah