Suara.com - Hanung Bramantyo seperti tidak bisa lepas dari film berbau sejarah. Terbaru, film arahan Hanung yang terinspirasi dari sejarah Mustikarasa di era Presiden Soekarno berjudul Rahasia Rasa, akan tayang di bioskop pada 20 Februari 2025 mendatang.
Kecintaan terhadap sejarah sudah melekat dalam nadi Hanung Bramantyo. Ia tidak bisa berhenti membuat film tentang sejarah.
"Saya memang penyuka film sejarah ya. Teman-teman semua tahu lah, bagaimana film sejarah saya," ungkap Hanung Bramantyo di Metropole XXI, Cikini, Jakarta, Rabu (22/1/2025).
Diakui Hanung Bramantyo, film-film bertema sejarah yang ia sutradarai cukup lekat dengan berbagai kritik. Namun, Hanung memilih mengabaikannya.
Baca Juga: Hanung Bramantyo Angkat Sejarah Mustikarasa ke Layar Lebar, Tentang Apa Sih?
"Saya tahu, film ini bakal ramai dinyinyirin sama sejarawan-sejarawan. Tapi saya nggak peduli," kata Hanung Bramantyo.
Hanung Bramantyo punya prinsip bahwa setiap warga negara, termasuk dirinya, berhak menceritakan ulang sejarah dengan versi masing-masing. Ia belajar dari sineas-sineas Hollywood, yang bisa mengolah berbagai jenis sejarah jadi sajian hiburan yang menarik, seperti salah satunya Captain America.
"Buat saya, sejarah Indonesia tidak hanya untuk sejarawan. Sejarah Indonesia adalah untuk kita semua," tutur Hanung Bramantyo.
"Di Amerika, sejarah itu bisa dinikmati se-entertaining itu. Kayak nonton film Hollywood gitu, tiba-tiba ada Captain America, gitu kan. Apa iya sih, ada Captain America? Sementara di Indonesia nggak, ada rasa ketakutan. Takut salah, takut dibilang risetnya kurang," lanjut suami Zaskia Adya Mecca.
Selain itu, muatan kritik yang biasa menghantam film-film Hanung Bramantyo juga dinilai keluar konteks. Banyak yang memperdebatkan nilai kebenaran dari alur cerita film Hanung, sedangkan dia sendiri tidak menitikberatkan hal itu dalam setiap karyanya.
Baca Juga: Dibongkar Irfan Hakim Jadi Aktor Termahal Indonesia, Fedi Nuril Singgung Dirjen Pajak: Bohong Ya!
"Buat saya, film bukan sebuah majelis sejarah. Bioskop bukan sebuah perpustakaan. Bioskop adalah ruang yang men-trigger anak muda untuk menuju literasi yang lebih luas, yaitu perpustakaan," jelas Hanung Bramantyo.
Salah besar bagi Hanung Bramantyo, kalau orang-orang mencari nilai kebenaran tentang sejarah dari film seperti yang biasa ia nahkodai.
"Kalau mencari kebenaran di bioskop, itu salah alamat. Ke bioskop itu mencari hiburan, tapi di dalam hiburan itu, harus ada yang bisa diambil dan dibawa pulang. Sedangkan saya kepengin membuat film sejarah, tetapi tidak kaku," ucap Hanung Bramantyo.
Mustikarasa merupakan proyek Presiden Soekarno untuk mengumpulkan 1945 resep nusantara di era kepemimpinannya. Ia ingin menjadikan makanan sebagai salah satu alat politik untuk menunjukkan identitas bangsa Indonesia.
Tujuan Presiden Soekarno saat itu berbanding lurus dengan keresahan yang ingin Hanung Bramantyo sampaikan lewat film Rahasia Rasa. Ia beniat membangkitkan lagi popularitas ragam sajian kuliner lokal, yang kini mulai kalah saing dengan makanan-makanan khas luar negeri.