Punya Misi Khusus, Hanung Bramantyo Tak Peduli Film Sejarah Buatannya Dihantam Kritik

Kamis, 23 Januari 2025 | 06:40 WIB
Punya Misi Khusus, Hanung Bramantyo Tak Peduli Film Sejarah Buatannya Dihantam Kritik
Hanung Bramantyo. [MVP Pictures]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hanung Bramantyo seperti tidak bisa lepas dari film berbau sejarah. Terbaru, film arahan Hanung yang terinspirasi dari sejarah Mustikarasa di era Presiden Soekarno berjudul Rahasia Rasa, akan tayang di bioskop pada 20 Februari 2025 mendatang.

Kecintaan terhadap sejarah sudah melekat dalam nadi Hanung Bramantyo. Ia tidak bisa berhenti membuat film tentang sejarah.

"Saya memang penyuka film sejarah ya. Teman-teman semua tahu lah, bagaimana film sejarah saya," ungkap Hanung Bramantyo di Metropole XXI, Cikini, Jakarta, Rabu (22/1/2025).

Diakui Hanung Bramantyo, film-film bertema sejarah yang ia sutradarai cukup lekat dengan berbagai kritik. Namun, Hanung memilih mengabaikannya.

"Saya tahu, film ini bakal ramai dinyinyirin sama sejarawan-sejarawan. Tapi saya nggak peduli," kata Hanung Bramantyo.

Hanung Bramantyo punya prinsip bahwa setiap warga negara, termasuk dirinya, berhak menceritakan ulang sejarah dengan versi masing-masing. Ia belajar dari sineas-sineas Hollywood, yang bisa mengolah berbagai jenis sejarah jadi sajian hiburan yang menarik, seperti salah satunya Captain America.

"Buat saya, sejarah Indonesia tidak hanya untuk sejarawan. Sejarah Indonesia adalah untuk kita semua," tutur Hanung Bramantyo.

"Di Amerika, sejarah itu bisa dinikmati se-entertaining itu. Kayak nonton film Hollywood gitu, tiba-tiba ada Captain America, gitu kan. Apa iya sih, ada Captain America? Sementara di Indonesia nggak, ada rasa ketakutan. Takut salah, takut dibilang risetnya kurang," lanjut suami Zaskia Adya Mecca.

Selain itu, muatan kritik yang biasa menghantam film-film Hanung Bramantyo juga dinilai keluar konteks. Banyak yang memperdebatkan nilai kebenaran dari alur cerita film Hanung, sedangkan dia sendiri tidak menitikberatkan hal itu dalam setiap karyanya.

Baca Juga: Hanung Bramantyo Angkat Sejarah Mustikarasa ke Layar Lebar, Tentang Apa Sih?

"Buat saya, film bukan sebuah majelis sejarah. Bioskop bukan sebuah perpustakaan. Bioskop adalah ruang yang men-trigger anak muda untuk menuju literasi yang lebih luas, yaitu perpustakaan," jelas Hanung Bramantyo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI