Infografis
Suara.com - Fitri Salhuteru kembali menegaskan dirinya berada di posisi netral dengan kontroversi yang terjadi antara Dokter Detektif dan Shella Saukia.
Melalui video yang diunggah di InstaStory, Fitri Salhuteru pun mendukung adanya pemusnahan terhadap skincare berbahaya.
"Pokoknya netizen Nenek tegaskan, nenek tidak ikut campur untuk urusan review-mereview skincare. Dan Nenek setuju jika skincare yang berbahaya itu dimusnahkan tetapi aturan dan tata cara harus mengikuti BPOM," kata Fitri di video tersebut.
Fitri pun mengaku harus mengklarifikasi dugaan dirinya mendukung pengsuaha skincare asal Aceh, Shella Saukia. Selain itu, dia memastikan hanya ingin memberi ganjaran kepada Nikita Mirzani, sahabatnya dulu yang kini jadi musuh.
Baca Juga: Kebohongan Shella Saukia Dikuliti, Ngaku Pakai Produk Make Up Sendiri Ternyata Cuma Pura-Pura
"Tujuan nenek ngomong speak up ini hanya satu. Nyikat si ibu biadab (Nikita Mirzani)," ujar Fitri Salhuteru.
Selain itu, Fitri bakal fokus memberi pelajaran ke Nikita Mirzani walau beberapa buzzer ada yang mencobanya untuk keluar dari jalur.
"Jadi buzzer atau siapa pun, nenek enggak bisa dibelok-belokin nenek tetap lurus tujuannya ngajarin dia (Nikita Mirzani)," imbuhnya.
Bagi pengusaha properti itu, Nikita Mirzani wajib menerima ganjaran sesuai dengan apa yang telah diperbuatnya.
"Kalau dia Nikita Mirzani bisa cubit orang dia bisa ditonjok orang, kalau dia bisa nyakitin orang dia bisa diinjak orang. Itu saja prinsipnya," ucapnya.
Baca Juga: Setelah Kisruh Skincare, Giliran Produk Hijab Shella Saukia yang Dipermasalahkan
Sebelumnya dalam sebuah live di media sosial, Dokter Detektif mengungkap lingkaran teman-teman Shella Saukia.
Beberapa nama disebut oleh perempuan bertopeng tersebut. Salah satunya adalah Fitri Salhuteru.
Fitri Salhuteru dituding memberi dukungan kepada Shella Saukia karena terlihat hadir saat mediasi antara Dokter Detektif dan Shella.
Menanggapi video tersebut, Fitri pun memastikan kehadirannya bukan mendukung Shella. Dia hadir karena baru saja sama-sama menghadiri acara di gedung BPOM atau Badan Pengawas Obat dan Makanan.
