Suara.com - Uya Kuya kembali menyampaikan klarifikasi terkait video dirinya yang viral saat tengah membuat konten di depan sebuah rumah yang terbakar di Los Angeles. Uya dan keluarga ditegur pemilik rumah tersebut karena dianggap nirempati dengan para korban.
Menurut sang artis, dirinya sudah menyampaikan permintaan maaf kepada pemilik rumah tersebut, namun videonya dipotong dan tidak ditayangkan.
"Kita balik lagi ke dia untuk say sorry bahwa kita sudah hapus videonya. Tapi dia nggak tayangin. Yang dia tayangin adalah dipotong sama dia, di-cut," kata Uya Kuya saat ditemui di kantor DPR RI di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025).
"Saya juga nggak tahu bahwa mereka merekam kita. Kita baru tahu kalau video itu viral setelah dikirimin sama teman kita yang orang Amerika," ucapnya menyambung.
Baca Juga: Klarifikasi Uya Kuya soal Konten di Lokasi Kebakaran LA: Bukan Vlog Pribadi!
Menurut Uya, video tersebut lebih dulu viral di kalangan masyarakat Amerika. Saat itu sang artis sempat dibela beberapa netizen luar negeri.
"Waktu video itu viral di Amerika, itu juga netizennya pro kontra. Selain yang pro ke dia, yang pro ke kita bilang bahwa 'ini adalah public space, sidewalk, nggak melewati properti lu'," tutur Uya.
"Ada yang bilang juga kalau nggak setuju dia merekam rumah lu, kenapa nggak bilang dari awal, tapi malah bikin konten dulu di awal, ngoceh-ngoceh, bahwa 'dia bikin konten di depan rumah gue nih, kayak nggak menghargai yang jadi korban'. Baru dia negur kita," tambahnya.
Kejadian ini membuat Uya Kuya menuai ragam kritik dan bully-an. Beruntungnya, kritikan tersebut tak berpengaruh apapun terhadap pekerjaan sang artis sebagai anggota dewan. Uya sendiri merasa masalah ini sudah selesai karena dia sudah meminta maaf.
Sebelumnya, Uya Kuya sudah mengklarifikasi bahwa tujuannya membuat video itu adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat, khususnya di Indonesia, mengenai kondisi lokasi kebakaran di Los Angeles.
Uya Kuya membantah sedang membuat vlog dan ditayangkan di media sosial demi kepentingan pribadinya.
Adapun sang artis mengklaim sudah mendapatkan izin dari petugas polisi dan FBI setempat sebelum membuat konten.