Suara.com - Ratna Sari Dewi Soekarno kini tengah menjadi sorotan public karena istri keenam dari Presiden pertama RI, Ir Soekarno, di denda oleh Pengadilan Buruh Jepang yang mencapai Rp 3 Miliar.
Hal ini karena gugatan yang diajukan oleh dua mantan karyawan yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari perusahaan milik Dewi Soekarno.
Kasusnya terjadi pada tahun 2021 saat pandemi covid-19 mengamuk.
Ratna Sari Dewi Soekarno atau bernama asli Naoko Nemoto. Dia adalah istri keenam Presiden Soekarno yang dinikahi pada tahun 1962 ketika berumur 22 tahun dan mempunyai anak yaitu Kartika Sari Dewi Soekarno. Ia lahir di Jepang pada 6 Februari tahun 1940 (81 tahun).
Ia bertemu dengan Presiden Soekarno di Tokyo saat Soekarno sedang melakukan kunjungan ke Jepang. Saat itu usia Dewi 19 tahun, sementara Soekarno berusia 57 tahun.
Dewi akhirnya ke Indonesia dalam statusnya sebagai kekasih Soekarno hingga akhirnya mereka menikah tiga tahun kemudian.
Dewi pun resmi menjadi istri Soekarno dan menjadi ibu negara. Dari pernikahan tersebut, Soekarno dan Dewi dikarunia seorang putri, Kartika.
Kisah Cinta Jadi Berita
Saat resmi dipersunting Soekarno, Ratna Sari Dewi alias Naoko Nemoto berpindah keyakinan menjadi agama Islam mengikuti sang suami.
Baca Juga: Profil dan Agama Shawn Mendes, Kedapatan Hadiri Salat Jumat di Masjid NYU
Namun sepeninggal Soekarno, pada bulan Mei tahun 1974, Ratna Sari Dewi menjadi pemberitaan koran luar negeri soal kisah asmaranya.
Bukan hanya soal kisah percintaan, Ratna Sari Dewi singgung soal agama yang dianut.
Janda Soekarno itu mengatakan bahwa dirinya untuk saat itu tidak bisa didudukan sebagai istri.
Penjelasannya itu disinyalir lantaran rencana pernikahannya dengan Bankir Spanyol tersebut, kandas ditengah jalan.
“Saya rasa sekarang ini bukan wanita yang bisa didudukan sebagai Istri,” katanya pada London Express seperti dikutip dari unggahan akun youtube Biografi Para Tokoh, pada Sabtu 7 Oktober 2023.
Perempuan berdarah Jepang itu mengaku, bahwa dirinya bukanlah seorang yang Islam yang baik. Hal ini lantaran ia tidak menjalankan Sholat lima waktu, sesuai dengan keyakinan yang ia anut setelah menjadi istri Soekarno.
“Agama saya sekarang ini adalah berpikir baik, berbicara baik dan berbuat baik,” demikian pernyataan Ratna Sari Dewi kala itu.