Suara.com - Pendapat Deddy Corbuzier yang menilai siswa seharusnya jangan mengeluh cita rasa program Makan Bergizi Gratis jadi melebar. Kini, Deddy dikritik karena membandingkan nasib siswa keracunan MBG dengan pengalaman buruknya makan steak seharga Rp6 juta.
Deddy mengaku pernah keracunan steak Rp6 juta karena ada netizen yang menyinggung ada siswa keracunan MBG. Hanya saja, perbandingan Deddy ini dianggap relevan.
Setidaknya, salah satu kritik untuk Deddy datang dari mantan stafsus Menteri Keuangan Sri Mulyani, Prastowo Yustinus. Dala cuitannya di X, Prastowo menilai Deddy tak bisa membedakan urusan pribadi dan publik.
"Anda beli steak harga 6 juta dan keracunan. Bisa apa? Komplain dan tuntut pemilik restoran. Tapi ini urusan pribadi Anda dan pemilik restoran," tulis Prastowo mengawali dikutip Senin (20/1/2025).
Baca Juga: Deddy Corbuzier Klarifikasi Sering Tanya Keperawanan, Dinasihati Tretan Muslim: Ente Lain Kali...
Sementara program MBG, lanjut Prastowo, menggunakan dana APBN. Artinya, jika ada masalah dalam penerapan MBG, hal ini jadi urusan publik.
"Bedanya apa dengan keracunan di program MBG? Pengadaannya menggunakan uang APBN alias uang pajak yang dibayar rakyat. Pelaksananya aparatur negara. Maka pertanggungjawaban ke publik. Ini menjadi urusan publik," ungkapnya.
Jadi wajar-wajar saja jika ada siswa yang mengeluhkan cita rasa MBG.
"Sudah bener siswa atau rakyat teriak," katanya.
Prastowo sampai bikin pernyataan menohok untuk Deddy. Menurut dia, YouTuber sebesar Deddy tak bisa membedakan urusan privat dan publik.
Baca Juga: 5 Tips Perawatan Kepala Botak Agar Tetap Sehat, Ternyata Harus Tetap Pakai Sampo
"Mosok bedain gitu aja gak bisa? Ntar turun pangkat lho," ungkapnya.
Prastowo menegaskan tak ada dendam pribadi dengan Deddy Corbuzier. Katanya, ia hanya ingin masyarakat tersesat karena opini Deddy Corbuzier.
"Saya cuma ingin meluruskan logika bengkok," katanya.
Prastowo sendiri angkat topi untuk langkah cepat pemerintah menerapkan MBG. Namun, baiknya pemerintah menerima kritikan yang masuk bila ada yang dianggap tak sempurna saat penerapan di lapangan.
"Untuk MBG, saya apresiasi langkah cepat untuk evaluasi dan penguatan kontrol di lapangan. Respons Istana dan BGN soal keracunan cukup proper dan terbuka. Semoga program ini lebih baik dan berhasil. Juga dijauhkan dari pendengung linglung nggak nyambung itu," ujarnya lagi-lagi menyindir Deddy Corbuzier.