Suara.com - Perceraian Sherina Munaf dan Baskara Mahendra tengah menjadi sorotan publik. Sherina mengajukan gugatan cerai ke suaminya di Pengadilan Agama Jakarta Selatan pada 16 Januari 2025.
Melalui kuasa hukumnya, Sherina Munaf mengajukan gugatan cerai menggunakan layanan e-court. Informasi tersebut dikonfirmasi oleh Suryana, Humas Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
"Dia diwakili oleh kuasa hukumnya. Kuasa hukumnya ini Arifin and Associates. Ada sudah terdaftar. Jadi pakai kuasa. Pendaftarannya adalah melalui e-court. Jadi pendaftaran secara online," ungkap Suryana.
Di tengah beredarnya berbagai spekulasi tentang penyebab perceraian Sherina dan Baskara, mendadak muncul istilah Lavender Marriage yang menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Baca Juga: Resmi Layangkan Gugatan, Sidang Cerai Sherina Munaf Digelar 30 Januari Mendatang
Tidak sedikit warganet yang menduga penyebab perceraian Sherina Munaf dan Baskara adalah lavender marriage. Meskipun hingga kini, keduanya belum menanggapi rumor tak sedap itu.
Lantas, apa itu pernikahan lavender atau lavender marriage? Apa alasan pasangan suami istri melakukan pernikahan ini? Berikut ulasannya.
Arti Lavender Marriage
Menurut Marriage.com, lavender marriage merupakan sebuah ikatan pernikahan antara seorang laki-laki dan perempuan, di mana salah satu dari mereka memiliki orientasi seksual berbeda, seperti homoseksual atau biseksual.
Pernikahan ini biasanya dilakukan bukan atas dasar cinta, melainkan untuk alasan-alasan yang lebih kompleks. Lantas, apa saja alasannya?
Baca Juga: Sherina Munaf Gugat Cerai Baskara Mahendra, Publik Syok: Sedih Banget!
Alasan Lakukan Lavender Marriage
1. Terhindar dari Tekanan Sosial dan Stigma Masyarakat
Seperti diketahui, jka tinggal dalam lingkungan masyarakat yang konservatif, memiliki orientasi non-heteroseksual bisa memicu diskriminasi, sehingga pernikahan ini digunakan untuk menutupi orientasi seksual dan menghindari stigma sosial.
2. Menjaga Karier
Seorang publik figur secara otomatis sering dipaksa untuk memproyeksikan citra heteroseksual agar karier dan citra mereka tetap aman dan baik di mata publik, apalagi di industri atau komunitas yang konservatif.
3. Terhindar dari Desakan Keluarga
Seringkali, lavender marriage menjadi salah satu jalan yang dilakukan untuk terhindar dari desakan keluarga, yakni untuk menjalani kehidupan tradisional pada umumnya.
Keluarga biasanya akan mendesak untuk melakukan pernikahan sesuai dengan usia dan kematangan seseorang untuk membangun keluarga.
4. Akses Hukum dan Finansial
Seperti diketahui, ikatan pernikahan memberikan banyak keuntungan hukum dan finansial. Beberapa hal yang diatur seperti keringanan pajak, hak waris, dan tunjangan perawatan kesehatan.
Bagi banyak orang, lavender marriage merupakan salah satu keputusan strategis untuk mendapatkan manfaat tersebut.
Hal ini sangat penting apalagi jika tinggal di negara atau wilayah di mana pengakuan hukum terhadap hubungan sesama jenis tidak ada atau tidak diakui.
5. Teman Hidup
Meskipun tidak ada cinta, memilih lavender marriage karena memiliki ikatan persahabatan, rasa hormat, dan saling mendukung satu sama lain. Persahabatan ini tentunya dapat menjadi sumber kenyamanan dan stabilitas yang signifikan.
Kontributor : Anistya Yustika