Suara.com - Staf Khusus Menteri BUMN Erick Thohir, Tsamara Amany memberi pandangan mengenai program Makan Bergizi Gratis (MBG) pemerintahan Prabowo-Gibran. Menurut eks politisi PSI ini, MBG bisa mendorong anak-anak Indonesia terbiasa makan makanan yang sehat dan bergizi.
"Kebijakan Makan Bergizi Gratis (MBG) ini sebenarnya mendorong anak-anak terbiasa makan makanan sehat, seimbang, dan bergizi. Karena realitanya, masih banyak orang yang belum menganggap penting soal makanan bergizi," tulis Tsamara di X, dikutip Sabtu (18/1/2025).
Selama ini, kata dia, para orangtua dinilai sering memberi makanan serba instan kepada anak-anak tanpa memperhatikan kualitas gizi.
"Banyak orangtua lebih pilih kasih makanan instan ke anak, dibanding makanan seperti telur, bayam, tahu, atau tempe. Padahal, itu sumber protein yang gampang didapat dan cenderung murah," ujarnya.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Bela Pemerintah Soal MBG, Netizen Ungkit Jasa Prabowo Beri Pangkat Letkol Tituler
Bagi Tsamara program unggulan Prabowo-Gibran ini sebagai langkah edukasi betapa pentingnya makanan bergizi untuk anak-anak.
"Karena itu, MBG hadir sebagai langkah intervensi. Kenapa harus intervensi? Karena edukasi soal pentingnya gizi itu butuh waktu lama. Sambil edukasi berjalan, kebijakan ini bisa jadi solusi cepat untuk langsung membantu kebutuhan anak-anak," jelasnya.
"MBG juga membantu menjaga anak-anak tetap bersekolah karena dapat mengurangi beban ekonomi keluarga, terutama bagi yang kesulitan menyediakan makan tiga 3x sehari untuk anak-anaknya," sambungnya.
Kendati begitu, Tsamara tak menampik program ini masih banyak kekurangan dalam penerapannya di lapangan. Kata dia, hal ini disebabkan banyak pihak yang terlibat.
"Wajar kalau pelaksanaannya masih ada kekurangan di sana-sini, apalagi ini masih baru jalan dan melibatkan banyak pihak dari pusat, daerah, hingga sekolah," ungkapnya.
Baca Juga: Sekaya Apa Deddy Corbuzier? Bandingkan Siswa Protes MBG Tak Enak dengan Azka
"Tapi kalau program ini tidak segera dijalankan, kapan tahu apa yang kurang dan apa yang perlu diperbaiki? Yang penting, kebijakan ini terus dievaluasi dan disempurnakan dari waktu ke waktu. Ini normal dalam proses implementasi kebijakan," katanya lagi.
Pandangan Tsamara ini memantik reaksi pengguna X. Banyak yang mengkritik stafsus yang juga komisaris independen Holding PT Perkebunan Nusantara (PTPN) tersebut.
Pengguna X menyesalkan pendukung pemerintah yang malah tak suka ketika ada siswa protes kualitas menu MBG.
"Nah sudah sadarkan kalau penerapannya belum sempurna, jadi wajar menuai banyak kritik. Tapi kok kritikan-kritikannya malah dianggap bentuk sikap tidak bersyukur," kritik warganet.
"Diam, itu sektorku kebobrokan bidang gizi sudah kurasakan dari sejak berkuliah gizi. Sektormu ilmu komunikasi, media dan kebijakan. Benerin aja judol, pinjol dan komunikasi para pejabat dan atasanmu yang tidak punya empati ketika memaparkan sesuatu sehingga jadi salah dimengerti," jelas warganet.
"MBG akan berdampak jika makanan itu variasi tidak hanya telur tahu dan tempe. Pilihan ini terbatas karena budgetnya minim. Sementara anak-anak itu tidak semuanya anak kekurangan di mana di rumah makan dengan daging Ayam Ikan dll. Jika dikasih menu MBG sekarang tidak suka," terang warganet.