Suara.com - Anak sulung pasangan Uya Kuya dan Astrid Kuya, Cinta Kuya, akhirnya ikut menyerukan isu-isu yang berkaitan dengan genosida di Palestina di media sosial.
Melalui Instagram Story-nya pada Jumat (17/1/2025), perempuan 20 tahun itu mengunggah ulang postingan akun @sandudoukhi yang berisi tentang gencatan senjata di antara Israel di Gaza.

Dalam postingan itu, disebutkan bahwa gencatan senjata bukan berarti masyarakat 'diam' dalam menyebarkan kabar terkait para korban genosida maupun isu-isu yang berkaitan.
"Mari luruskan beberapa hal: Gencatan senjata berarti kita akan terus 'berteriak' sampai suara kita serak di malam yang gelap dan dingin, gencatan senjata berarti kita akan tetap bersuara di media sosial," bunyi postingan tersebut.
"Gencatan senjata berarti kita akan terus membahas genosida dan dampaknya. Gencatan senjata berarti mengumpulkan kekuatan untuk bangkit kembali."
"Gencatan senjata berarti kita telah kehilangan banyak warga Palestina: anak-anak, perempuan, laki-laki, dan para orang tua. Mereka tidak akan pernah kembali."

"Gencatan senjata bukan berarti kalian diam. Gencatan senjata bukan berarti ini telah berakhir. Kita tidak akan melupakan genosida yang paling disiarkan di dunia," pungkasnya
Postingan Cinta itu sudah cukup membuktikan bahwa dirinya peduli dengan kebrutalan genosida di wilayah Palestina.
Sebelumnya, perempuan 20 tahun itu sempat dikritik usai memberi bantuan kepada para korban kebakaran di Los Angeles, California. Ia dianggap timpang dalam membela isu kemanusiaan di 2 tempat tersebut.
Baca Juga: Disentil Bagikan Makanan Gratis untuk Korban Kebakaran di LA, Cinta Kuya Kasih Balasan Menohok
Padahal, Cinta mengklaim, dirinya kerap ikut serta dalam aksi-aksi untuk mendukung Palestina. Hanya saja, ia tidak pernah mendokumentasikan dan menyebarkannya di media sosial.