Suara.com - Ketua Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan, Garry Julian merespons rencana Agus Salim yang ingin melaporkan 10.000 warga Nusa Tenggara Timur (NTT) penerima sumbangan dari uang donasi Rp1,3 miliar.
Agus Salim tak rela donasi yang dikumpulkan melalui namanya untuk pengobatan matanya dialihkan kepada pihak lain.
Garry mengaku miris dengan rencana Agus yang masih ingin menambah masalah para korban bencana alam erupsi Gunung Lewotobi.
"Serius? Oh ya? Aku belum lihat, cuma kalau seperti itu, secara moral gimana ya. Sudah korban, pengungsi, mau dilaporin lagi, ditambahin lagi," kata Garry Julian saat ditemui di kantor Kemensos RI di kawasan Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (16/1/2025).
Baca Juga: Kisruh Makin Panas dengan Kubu Sendiri, Teh Novi: Manusia Mati Meninggalkan Apa?
Menurut Garry, tak seharusnya Agus melampiaskan amarah pada korban bencana alam tersebut. Ribuan orang di Lewotobi butuh bantuan kemanusiaan karena jauh dari ibu kota.
"Janganlah bikin narasi seperti itu. Mereka itu berhak menerima bantuan dan mereka jauh dari ibu kota, nggak banyak bantuan kemanusiaan yang sampai ke mereka," ujarnya.
Garry Julian juga sudah merespons laporan polisi yang dibuat Agus Salim terhadapnya, terkait penyalahgunaan dana donasi.
"Badan pengurus yang baru yang membuat rencana mengalihkan dana kepada penerima hak lainnya. Tidak ada aturan yang kita langgar sih," ungkap Garry.
"Persiapannya (menghadapi laporan Agus), menjalankan semua sesuai dengan fakta, kita rincikan kronologinya, apa aja yang kita lakukan, pemberkasan, dan lain-lain. Kemudian kita mungkin diundang untuk klarifikasi dan sebagainya. Hadir ke sidang, ya kita siap dengan data-data yang sesuai kita lakukan," imbuhnya.
Pengalihan dana donasi ini dipermasalahkan oleh Agus Salim karena uang tersebut awalnya diniatkan untuk biaya pengobatan matanya yang buta.
Uang donasi Rp1,3 miliar telah dibagikan Denny Sumargo dan Gerry Julian kepada warga NTT dalam bentuk barang, sesuai dengan rencana yang mereka ungkapkan dalam podcast di kanal YouTube Denny.
Agus Salim sendiri sudah melaporkan Denny Sumargo, Garry Julian, Pratiwi Noviyanthi alias Teh Novi, dan Pablo Benua ke Polda Metro Jaya atas dugaan penggelapan dan penyalahgunaan dana.