Profil Yoon Suk Yeol, Presiden Korea Selatan yang Ditangkap karena Penyalahgunaan Kekuasaan

Yohanes Endra Suara.Com
Jum'at, 17 Januari 2025 | 17:00 WIB
Profil Yoon Suk Yeol, Presiden Korea Selatan yang Ditangkap karena Penyalahgunaan Kekuasaan
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol ditangkap oleh pihak berwenang dari Kantor Investigasi Korupsi (Corruption Investigation Office/CIO) pada Rabu (15/1/2025).

Penangkapan Yoon terkait tindakannya yang memberlakukan darurat militer pada 3 Desember 2024 lalu. Atas tindakannya itu Yoon diskors dari tugasnya setelah dimakzulkan oleh parlemen pada 14 Desember 2024.

Untuk mengetahui profil dan latar belakang dari Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, berikut adalah informasinya.

Profil Yoon Suk Yeol

Dilansir dari Britannica, Yoon Suk Yeol lahir pada 18 Desember 1960 di Seoul, Korea Selatan. Yoon lahir di lingkungan Bomun-dong di distrik Seongbuk, Seoul, dari pasangan profesor.

Ayahnya, Yoon Ki-Jung, adalah seorang ekonom terkemuka di Universitas Yonsei yang mendirikan Korean Statistical Society dan menjadi anggota National Academy of Sciences.

Ibunya, Choi Jeong-Ja, mengajar di Ewha Womans University sebelum meninggalkan jabatannya untuk menikah.

Presiden Yoon Suk Yeol memberikan pidato publik dari kediamannya di Seoul, Korea Selatan, Sabtu (14/12/2024). [Handout / Kantor Kepresidenan Korea Selatan / AFP]
Presiden Yoon Suk Yeol memberikan pidato publik dari kediamannya di Seoul, Korea Selatan, Sabtu (14/12/2024). [Handout / Kantor Kepresidenan Korea Selatan / AFP]

Pendidikan

Yoon bersekolah di Sekolah Dasar Daegwang, Sekolah Menengah Pertama Jungnang, dan Sekolah Menengah Atas Chungam.

Baca Juga: Presiden Terguling Yoon Suk Yeol Terancam Ditangkap Lagi, Pengawas Antikorupsi Korsel Amankan Surat Perintah Penangkapan

Setelah menerima ijazah sekolah menengah atas di tahun 1979, Yoon awalnya ingin belajar ekonomi dan menjadi profesor, seperti ayahnya, tetapi ayahnya menyarankan agar dia belajar hukum.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI