Suara.com - Dua kata menarik dilemparkan di persidangan terbaru Baim Wong dan Paula Verhoeven. Dua kata tersebut adalah delayed trauma.
Delayed trauma diduga dijadikan senjata baru oleh pihak Baim Wong. Melaui kuasa hukumnya, pihak Baim Wong menilai jika Kenzo dan Kiano 'memiliki' trauma kepada ibu mereka, Paula Verhoeven.
Bahkan ada pengklaiman dalam bentuk video sebagai bukti. Meski bukti tersebut tidak diperlihatkan kepada awak media.
"Bentuk videonya tidak perlu saya sampaikan, cuma video tersebut membuktikan bagaimana adanya sebuah trauma terhadap anak kepada ibunya," ucap Fahmi Bachmid sebagai kuasa hukum Baim Wong pada Rabu (15/1/2025).
Pihak kuasa hukum pun menyebut jika kedua anak Baim Wong didampingi oleh psikolog (ahli) yang berada dalam proses memberikan terapi.
"Dia (saksi ahli) yang memberikan terapi terhadap anak supaya tidak trauma. Sehingga ditemukan tadi, ada delayed trauma terhadap anak," ungkap Fahmi.

Lantas, apa yang sebenarnya dimaksudkan dengan delayes trauma?
Ditelusuri dari beragam sumber oleh Suara.com pada Kamis (16/1/2025), delayed trauma bisa terjadi pada siapapun. Termasuk anak-anak, seperti yang diklaim oleh kuasa hukum Baim Wong.
Secara sederhana, delayed trauma bisa dipahami sebagai trauma yang tertentu. Rentang waktu 'tertunda' yang dimaksudkan ini pun beragam, tergantung pada individu.
Baca Juga: Baim Wong Didukung Wanita Misterius di Sidang Cerai: Allah Bersama Kita
Seseorang bisa mengalami delayed trauma dalam kurun waktu yang singkat. Namun yang lain bisa mengalaminya dalam waktu bertahun-tahun.