Suara.com - Pelaku penusukan Sandy Permana, Nanang Irawan alias Nanang Gimbal sempat mencoba melarikan diri setelah melancarkan aksinya. Sempat kabur mengendarai motor, Nanang akhirnya memilih menumpang truk sampai ke wilayah Karawang, Jawa Barat.
Tidak ada alasan khusus di balik keputusan Nanang Irawan kabur ke Karawang. Ia cuma berusaha menjauhkan diri dari lokasi kejadian.
"Dia kabur itu tidak ada tujuan pasti, kabur secara random aja. Sekaligus menenangkan diri," papar Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya, AKBP Ressa Fiardi Marasabessy dalam giat rilis, Kamis (16/1/2025).
Tak ada pula sosok yang mendampingi Nanang Irawan selama di sana. Saat ditangkap, Nanang bahkan sedang makan seorang diri di warung.
"Dalam penangkapan, tersangka kebetulan sedang makan roti bakar. Tersangka lagi sendiri di warung," jelas Ressa Fiardi Marasabessy.
Nanang Irawan pun pasrah saat polisi berhasil mengetahui titik keberadaannya. Ia sama sekali tidak melakukan perlawanan.
"Untuk melakukan perlawanan, tidak ada," kata Ressa Fiardi Marasabessy.
Sandy Permana ditusuk Nanang Irawan di dekat kediamannya di Desa Cibarusah Jaya, Kabupaten Bekasi pada Minggu pagi (12/1/2025). Mengalami luka tusuk di beberapa bagian tubuh, Sandy sempat berusaha minta tolong ke salah satu tetangga sebelum akhirnya meninggal dunia.
![Sandy Permana. [Instagram/sandhypermana30]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/01/13/92845-sandy-permana.jpg)
Nanang Irawan menusuk Sandy Permana karena sakit hati diludahi. Ia langsung mengambil sebilah pisau yang tersimpan di kandang ayam rumahnya untuk melakukan penyerangan.
Baca Juga: 5 Fakta Penangkapan Pelaku Pembunuhan Sandy Permana, Berusaha Kelabui Polisi
Sandy Permana dan Nanang Irawan sudah tidak akur sejak 2019. Saat itu, Sandy menyulut amarah Nanang karena menerobos masuk ke pekarangan rumah tanpa izin saat akan menggelar pesta pernikahan.