Suara.com - Terduga pelaku penusukan eks bintang sinetron Misteri Gunung Merapi, Sandy Permana masih belum diketahui keberadaannya. Namun, cerita-cerita tentang keseharian terduga pelaku penusukan sudah mulai dibagikan warga Desa Cibarusah Jaya, Kabupaten Bekasi yang tinggal berdekatan dengannya.
Salah satu cerita datang dari warga bernama Sri Handayani. Kesan negatif Sri bagikan dengan menyebut terduga pelaku bukan tetangga yang ramah.
"Sama tetangga nggak pernah tegur sapa," ungkap Sri Handayani dalam perbincangannya dengan awak media, Selasa (14/1/2025).
Selain tidak pernah bertegur sapa dengan warga lain, terduga pelaku juga dikenal Sri Handayani sebagai sosok yang jarang berbicara.
Baca Juga: Misteri Kematian Sandy Permana: Duel Maut di Bekasi, Saksi Ungkap Pelaku Melotot!
"Pelaku pendiam, tidak banyak omong sama siapa pun. Kalau ngomong ya sama yang tertentu aja, sama temen dia pribadi," jelas Sri Handayani.
Terduga pelaku pun jarang berkegiatan di luar bersama warga. Ia lebih sering menghabiskan waktu di rumah, entah untuk melakukan apa.
"Makanya saya jarang lihat. Pelaku itu selalu di rumah," kata Sri Handayani.
Lantaran jarang bersosialisasi, warga juga tidak terlalu mengetahui seperti apa pembawaan terduga pelaku. Oleh karenanya, peristiwa penusukan Sandy Permana oleh terduga pelaku pun membuat mereka ikut bertanya-tanya tentang apa motifnya.
"Ya kaget. Nggak nyangka ada kejadian seperti itu sama tetangga sendiri. Ada apa gitu, pada nggak percaya juga," ucap Sri Handayani.
Baca Juga: Sandy Permana dan Terduga Pelaku Pembunuhan Pernah Satu Proyek di Sinetron Misteri Gunung Merapi
Sandy Permana jadi korban penusukan di dekat kediamannya pada Minggu pagi (12/1/2025). Motif dendam pribadi muncul usai konflik masa lalu Sandy dengan terduga pelaku terungkap.
Oktober 2024, Sandy Permana mewakili beberapa warga sempat menegur kebiasaan terduga pelaku mengonsumsi minuman keras (miras) dalam rapat RT. Di rumah terduga pelaku pun, memang ditemukan banyak botol miras kosong yang dijadikan pajangan.
Hanya saja, terduga pelaku tersinggung saat ditegur. Ia menganggap cara Sandy Permana menyampaikan keluhan terlalu arogan.
Belum diketahui motif sebenarnya di balik penusukan Sandy Permana. Seingat Sudarmaji, konflik Sandy dengan terduga pelaku sudah selesai sejak mereka keluar dari ruang rapat RT.
Sandy Permana memang sempat bercerita bahwa ia akan melayangkan somasi ke terduga pelaku penusukan atas dugaan pengancaman usai mereka bersitegang di rapat RT. Namun, Sudarmaji tidak melihat gelagat keduanya masih memendam konflik sampai akhirnya penusukan terjadi.