Suara.com - Bintang Sinetron Misteri Gunung Merapi, Sandy Permana sempat punya masalah dengan kebiasaan terduga pelaku penusukan mengonsumsi minuman keras (miras). Teguran keras ia sampaikan dalam rapat RT yang digelar Oktober 2024 lalu.
"Cara korban menyampaikan aspirasi ini memang dengan nada yang cukup tinggi dan juga dengan cara berdiri. Sedangkan kami semua duduk," kata Sudarmaji selaku Ketua RT setempat, Selasa (14/1/2025).
Sikap Sandy Permana pun sempat membuat terduga pelaku tersinggung. "Spontan, si terduga ini nyeletuk, 'Biasa aja dong!'" ujar Sudarmaji.
Baca Juga: Sebelum Tewas Ditusuk, Sandy Permana Sempat Tegur Pelaku Gara-gara Kebiasaan Mabuk
Sandy Permana ketika itu merespons dengan cara yang nyaris membuat keduanya bergesekan fisik. Namun, ketegangan dapat diredam warga peserta rapat yang lain.
"Kami kan tidak mau itu berlanjut, jadi kami selesaikan. Akhirnya sudah, debat itu selesai, sampai selesai acara tidak ada masalah apa-apa," kisah Sudarmaji.
Namun setelah berganti hari, Sudarmaji menerima laporan dari Sandy Permana bahwa ia ingin melayangkan somasi ke terduga pelaku. Ia mengaku mendapat ancaman.
"Sekitar satu atau dua hari setelah pertemuan, korban berencana memberikan somasi ke terduga pelaku. Dia merasa terancam dengan pelaku, tapi spesifikasinya apa saya juga tidak tahu," jelas Sudarmaji.
Sudarmaji sendiri bingung saat mengetahui Sandy Permana ingin melayangkan somasi ke terduga pelaku. Seingat Sudarmaji, gesekan yang sempat terjadi dalam rapat RT sudah diselesaikan di hari itu juga.
Baca Juga: Pesan Terakhir Sandy Permana Aktor Sinetron 'Mak Lampir' Sebelum Tewas Diungkap Ipar
"Waktu rapat pun, terduga pelaku juga cuma bilang, 'Biasa aja dong!'. Tidak ada kata-kata yang mengancam," kata Sudarmaji.
Sudarmaji sempat ingin menengahi kedua pihak yang berseteru. Namun, istri Sandy Permana melarang dengan dalih sang suami bisa menyelesaikan sendiri masalahnya dengan terduga pelaku.
Oleh karenanya, Sudarmaji memilih untuk tidak mengikuti lagi perkembangan situasi hubungan Sandy Permana dengan terduga pelaku. Ia cuma berasumsi masalah sudah selesai, karena tidak melihat lagi tanda-tanda ketegangan antara Sandy dan terduga pelaku setelah penyampaian rencana somasi.
"Biasa aja. Tidak ada yang terlihat mencolok atau ada yang aneh," ucap Sudarmaji.
Sampai akhirnya pada Minggu pagi (12/1/2025), Sudarmaji menerima laporan Sandy Permana ditusuk terduga pelaku di dekat kediamannya. Motif sesungguhnya di balik tindakan pelaku pun belum terjawab, karena ia masih buron sampai saat ini.