Infografis
Suara.com - Laura Meizani Mawardi alias Lolly yang memutuskan kabur dari rumah perlindungan nampaknya sudah lelah dengan permasalahnnya dengan sang ibu, Nikita Mirzani.
Lolly menyampaikan perasaannya ini ketika mendatangi Polres Metro Jakarta Selatan bersama pengacara Razman Arif Nasution.
Pada video yang diunggah akun TikTok Arif Fanda, Lolly sempat berbincang-bincang dengan beberapa orang, tak terkecuali Nikita Mirzani dan kakak kandungnya.
Di momen itu, anak sulung Nikita Mirzani ini terlihat sangat kesal dan lelah dengan semua perubahan yang terjadi. Sayangnya dalam video tersebut, tak jelas hal yang sedang dipermasalahkan dengan Lolly.
Baca Juga: Keluarga Sebut Alvin Lim Jadi Pengacara Agus untuk Hiburan Saja, Bukan Incar Uang
"Kita berubah lagi, berubah lagi. Capek, capek gue," kata Lolly.
Kekasih Vadel Badjideh itu juga sempat mengeluhkan soal keluarganya yang berantakan pada momen tersebut.
"Iya gue tahu, gue tahu. Keluarga gue aja enggak ada yang beres," katanya.
Bahkan, Lolly juga mempermasalahkan keluarganya yang tak pernah ada atau menjenguknya sejak dibawa ke rumah aman.
"Ini enggak ada keluarga dari awal. Dari awal lu baru ke sini," ujar Lolly.
Baca Juga: Donasi Uang Rp1,3 Miliar Hangus untuk 8000 Orang, Tindakan Agus Salim Makin Agak Lain
Karena itu, cewek 18 tahun ini lantas berteriak bahwa dirinya lebih memilih mati agar masalahnya dengan sang ibu selesai.
![Laura Meizani mendatangi Mapolres Metro Jakarta Selatan, Jumat dini hari (10/1/2025). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/01/10/60888-laura-meizani-atau-lolly-anak-nikita-mirzani.jpg)
Sebab, Lolly beranggapan semua masalah yang sedang dihadapinya sekarang akan selesai atau tidak akan pernah ada lagi bila dirinya tiada.
"Mendingan gue mati deh bener, mendingan gue mati. Mati selesai ini masalah. Capek, capek nih. Mohon bu mohon, saya enggak pernah mohon mohon begini," ucapnya.
Sebelumnya, Lolly mengungkapkan dirinya kabur dari rumah perlindugngan karena tak betah tinggal satu atap dengan mereka yang menawarkan jasa open BO, pengidap HIV, hingga diduga penderita penyakit mental.
"Disatuin sama (orang penyedia jasa) open BO, orang gila, sama orang (penderita) HIV," tutur Lolly.
