Suara.com - Eko Patrio masih tidak percaya Nurul Qomar sudah tiada. Ia jadi salah satu sosok yang rutin berkomunikasi dengan Qomar selama sakit.
“Kami selalu komunikasi. Terakhir masuk rumah sakit itu ngabarin saya. ‘Mas Eko, saya masuk rumah sakit lagi’. Terus udah, kami ngobrol, saya juga ngobrol sama keluarganya,” ungkap Eko Patrio usai pemakaman Nurul Qomar di TPU Carang Pulang, Kabupaten Tangerang, Kamis (9/1/2025).
Eko Patrio tahu betul, Nurul Qomar biasanya tidak butuh waktu lama untuk pulih dari sakit. Oleh karenanya, Eko masih optimis bakal mendapat kabar baik dari Qomar saat terakhir dilarikan ke rumah sakit lagi.
“Pak Haji Qomar itu biasanya kalau sakit, tiga hari atau empat hari kemudian udah sehat lagi. Udah recovery lagi, udah jalan lagi. Makanya saya berharap, empat hari udah recovery,” terang Eko Patrio.
Baca Juga: Pilu, Ungkapan Duka Komeng dan Abdel Achrian Atas Meninggalnya Abah Qomar
Ternyata, harapan Eko Patrio tidak terjadi. Kondisi Nurul Qomar malah semakin menurun setiap hari, sampai akhirnya dipindahkan ke ruang ICU pada Selasa (7/1/2025) kemarin.
“Lama-lama kok sebulan, lama-lama kok masuk ICU,” kata Eko Patrio.
Hingga pada Rabu (8/1/2025), Nurul Qomar dinyatakan meninggal dunia pukul 17.21 di RSUD Kabupaten Tangerang.
“Makanya saya kaget gitu,” aku Eko Patrio.
Eko Patrio tak kuasa menutupi duka kehilangan Nurul Qomar. Bagi Eko, Qomar bukan sekedar teman atau sahabat.
Baca Juga: Tak Ada Uang, Qomar Jual Lukisan ke Eko Patrio untuk Biaya Berobat
“Pak Haji Qomar bukan hanya seorang teman, bukan hanya seorang sahabat, tapi juga guru buat saya,” ucap Eko Patrio.
Nurul Qomar meninggal dunia karena kanker usus yang mulai menyerang hati. Sudah sejak 2021, lelaki yang juga politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu berjuang pulih.
Selain kanker, Nurul Qomar juga terkena asam lambung sebelum tutup usia. Kondisi itu membuat Qomar kesulitan mengonsumsi obat serta makanan.