Mau Besuk, Tangis Ginanjar 4 Sekawan Pecah Lihat Nurul Qomar Sudah Terbujur Kaku

Suara.com - Pelawak Nurul Qomar menyudahi perjuangan melawan kanker hari ini, Rabu (8/1/2025). Ia menghembuskan napas terakhir di RSUD Kabupaten Tangerang pukul 17.21 tadi.

Berpulangnya Nurul Qomar menyisakan sesak dalam batin personel 4 Sekawan, Ginanjar Sukmana. Awalnya ingin membesuk Qomar, Ginanjar malah melihat tubuh sahabatnya terbujur kaku.

Tangis Ginanjar Sukmana pun pecah di rumah sakit. Sambil terisak, Ginanjar berusaha mengabari teman-teman Nurul Qomar yang lain bahwa sang pelawak legendaris sudah tiada.

Setelah tangisnya mereda, Ginanjar Sukmana menceritakan momen kepergian Nurul Qomar. Ia datang tepat saat Qomar menghembuskan napas terakhir.

Baca Juga: Kahitna Nyanyikan Takkan Terganti, Mario Ginanjar Nangis Ingat Carlo Saba

“Pas saya datang ke sini, pas udah nggak ada,” ungkap Ginanjar Sukmana.

Ginanjar Sukmana tak percaya Nurul Qomar sudah tiada. Kemarin, Ginanjar masih bercanda dengan Qomar di ruang perawatan.

“Kemarin itu masih di ruang perawatan. Saya sempet video call, masih ledek-ledekan. ‘Nih, kaus ada gambar Mas Qomar nih’, dia ketawa sambil ngomong nggak jelas,” kisah Ginanjar Sukmana.

“Diledekin juga sama Eman. Kemarin kan Eman sama keluarga sempet jenguk. Dikatain kayak Erie Bodai, dulu di kantor 4 Sekawan ada office boy yang namanya Erie Bodai. Dia ketawa lagi,” lanjutnya.

Namun, kondisi Nurul Qomar memang sudah menurun sejak Selasa (7/1/2025) kemarin. “Sejam Mas Eman pulang, ngedrop. Langsung dibawa ke ICU,” jelas Ginanjar Sukmana.

Baca Juga: Hedi Yunus Curhat Susah Cari Pasangan di Tengah Konser Kahitna: Sampai 56 Masih Begini Aja Nasib Gue

Hari ini, Ginanjar Sukmana datang dengan harapan kondisi Nurul Qomar membaik dan bisa kembali ke ruang perawatan biasa. Ternyata, Tuhan berkehendak lain.

“Ya harapan kami kan gitu, dari ICU bisa pulih dan balik lagi ke ruang perawatan. Ternyata, ya, gitu,” kata Ginanjar Sukmana.

Jenazah Nurul Qomar sudah diberangkatkan ke rumah duka di kawasan Panongan, Tangerang. Ginanjar Sukmana ikut mengantar jenazah dalam rombongan ambulans.

“Udah, saya di sini aja,” ucap Ginanjar Sukmana sambil mulai terisak lagi.