Pandji Pragiwaksono Maklumi Guyonan Gus Miftah, Salahkan Prabowo yang Kasih Jabatan

Pandji Pragiwaksono terang-terangan menyebut Presiden Prabowo Subianto yang bersalah memberikan jabatan Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden.
Suara.com - Pandji Pragiwaksono kembali menyinggung kasus Gus Miftah menghardik penjual es teh bernama Sunhaji saat berbincang dengan Arafah Rianti dan Halda Rianta.
Dalam podcast yang tayang pada Senin (6/1/2025) tersebut, Pandji awalnya membicarakan soal pajak. Menurut Pandji, siapapun yang membayar pajak berhak mengkritisi pemerintah terlepas pilihannya saat Pemilu.
"Kalo kita udah bayar pajak, kita boleh ngoceh sama pemerintah. Gus Miftah kan dapat gaji, dapat anggaran, dari pemerintah, dari rakyat. Kita bayar pajak, bayarin Gus Miftah," ujar Pandji.
Baca Juga: Dari Aura Kasih Untuk Dedi Mulyadi: Wilujeung Tepang Taun Kang
Sebagaimana diketahui, Gus Miftah sempat diangkat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Karena viral menghardik penjual es teh, Gus Miftah mengundurkan diri.
Pandji Pragiwaksono berpendapat candaan 'goblok' sebenarnya lumrah apalagi di kalangan para komika. Namun karena Gus Miftah seorang pemuka agama, wajar publik bereaksi beda.
"Gus Miftah itu emang gitu orangnya, dari dulu juga kayak gitu. Emang bercandanya kayak gitu," tutur Pandji Pragiwaksono memaklumi.
Karena itu, kata Pandji, orang yang harus dikritik adalah yang menunjuk Gus Miftah jadi Utusan Khusus Presiden. Dia bahkan menyamakan Gus Miftah dengan komika Coki Pardede.
"Ibaratnya, mungkin akan ada yang sebel, ibaratnya kayak lu naruh Coki Pardede jadi Utusan Khusus Presiden. Ya pasti rame, emang orangnya kayak gitu. Yang lain kali. Kalo emang orangnya rusuh, ya jangan lu kasih jabatan kayak gitu," tegas Pandji.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Dijodohkan dengan Aura Kasih? Gus Miftah: Siapa Tahu...
"Kita mah kalo liat Gus Miftah 'Emang gitu orangnya' yang kita tanyakan 'Kenapa orang kayak gitu lu taruh jabatan Utusan Khusus Presiden'," sambungnya.