Suara.com - Pandji Pragiwaksono dikenal sebagai salah satu publik figur yang cukup vokal menyuarakan kritik terhadap pemerintah.
Terbaru, Pandji menampilkan momen saat dirinya menjadikan Presiden RI ketujuh, Joko Widodo atau Jokowi sebagai materi lawakan di panggung stand up comedy.
Mulanya, Pandji Pragiwaksono membahas pernyataan Presiden Prabowo Subianto soal dirinya dan Jokowi yang tidak akan cawe-cawe di Pilkada 2024. Pernyataan itu, menurut Pandji, berbanding terbalik dengan banyaknya video yang mempertontonkan pertemuan Jokowi dengan beberapa calon kepala daerah.
"Jokowi itu J-nya jastip. O-nya Oh My God," celoteh Pandji Pragiwaksono, dalam potongan aksi panggungnya yang diunggah di X, Minggu (5/1/2025).
Lagi-lagi, ada yang menganggap lelucon Pandji Pragiwaksono berpotensi membuat pemerintah tersinggung. Akun @fordslator menyebut Pandji beruntung karena lelucon itu tidak membuatnya ditangkap.
"Kalau ente belum ditangkap polisi, berarti materi SUC ente nggak berasa apa-apa," ujar akun tersebut.
Pandji Pragiwaksono pun menjawab kritik tersebut. Sejak awal mulai membicarakan politik, Pandji memang tidak pernah bermaksud mengkritik para pelakunya di pemerintahan.
"Yang mesti dibuat berasa emang bukan politisi, aparat ataupun pemerintah," kata Pandji Pragiwaksono, Senin dini hari (6/1/2024).
Kritik Pandji Pragiwaksono justru bertujuan menyadarkan masyarakat bahwa ada andil mereka di balik pelaksanaan pemerintahan yang sarat kritik. Pandji ingin masyarakat membuka mata bahwa suara mereka di Pemilu bisa saja dimanfaatkan untuk sosok pemimpin yang lebih baik.
Baca Juga: Kini Sebut Red Flag, Pandji Pragiwaksono Sempat Tolak Seruan Miskinkan Raffi Ahmad: Bayangkan...
"Materi gue emang untuk dirasain masyarakat. Orang-orang yang menentukan kualitas demokrasi kita, pemilihnya, rakyatnya," jelas Pandji Pragiwaksono.
Atas penjelasan tersebut, Pandji Pragiwaksono mendapat dukungan publik. Memang sudah semestinya, masyarakat pemegang hak suara yang diedukasi dalam menentukan calon pemimpin.
"Semoga lancar, diberi kekuatan, pesan-pesannya terdistribusi dan bisa diserap dengan baik oleh para penonton," kata akun @cynicstoic.
Ada juga yang menyoroti ancaman penangkapan terhadap orang yang menyuarakan pendapat, seperti yang Pandji Pragiwaksono lakukan dalam aksi panggungnya.
"Dikit-dikit tangkap. Ini negara demokrasi apa fasis? Amerika aja kagak begini," ucap akun @Syamsudin1219.