Suara.com - Episode pamungkas drama When the Phone Rings mendulang kritikan pedas. Bukan masalah endingnya tapi ada salah satu adegan yang bikin penonton kecewa.
Adegan yang dimaksud yakni saat presenter TV membacakan berita serangan genosida dari negara fiktif, Paltima ke Izmael.
"Serangan Udara Paltima berlangsung di Izmael. Di mana warga negara Korea diculik oleh militan bersenjata," demikian bunyi narasi dalam berita tersebut.
Sontak aja, hal itu bikin penonton marah. Meski sudah disamarkan, mereka menganggap dua negara yang dimaksud adalah Palestina dan Israel.
Baca Juga: 3 Drama Korea yang Dibintangi Lee Si Woo, Terbaru Ada I'm Human from Today
Adegan di drama When the Phone Rings itu dianggap tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
"KECEWA BANGETTT. Baru kelar nonton #WhenThePhoneRingsEp12 , di ujung episode ternyata nyinggung soal konflik paltima 'nyerang' izmael. Mana udah episode terakhir," kata akun @pen*** di X pada Sabtu (4/1/2025).
Kekecewaan akun tersebut pun turut dikomentari netizen lainnya. Bahkan gara-gara ini, istilah boikot dan When the Phone Rings langsung menduduki trending topic di X.
"Di web novel aslinya nggak ada bahas soal ini jadi emang pure dari dramanya langsung. Shame on you @mbcdrama_pre," tulis salah satu netizen.
"Emang paling bener kita nonton dracin 40 episode dengan semua cast jadi ubi itu," timpal lainnya.
Baca Juga: Mama: Kasih yang Tak Pernah Mati, Drama Horor Menyentuh Beragam Penonton
"Propaganda lewat media, socmed etc gagal, akhirnya beralih lewat drakor, waspada guys. Sudah jelas itu cuman diplesetin aja nama negaranya. Apaan Paltima di Google aja dibenerin jadi Palestina," tambah lainnya.
"Viralin please," sahut lainnya.