Hangat dalam Dekapan Swara Prambanan 2024: Raisa Bersenandung, Roro Jonggrang Berdansa

Kamis, 02 Januari 2025 | 22:27 WIB
Hangat dalam Dekapan Swara Prambanan 2024: Raisa Bersenandung, Roro Jonggrang Berdansa
Swara Prambanan 2024 di Candi Prambanan [Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Terbuai kehangatan melodi dan kembang api, begitu lah suasana tergambarkan dalam perayaan Swara Prambanan 2024. Megah di sisi Candi Prambanan, panggung berdiri tegap menyokong penampilan para musisi yang dirindukan.

Hujan sendu di bulan Desember tak menjadi penghalang  pemadu cinta keluar dari persembunyian. Atau pun mereka yang mengarungi kesendirian kala senja hingga malam dipenuhi harapan.

Mocca dan JKT48 hadir dalam ketidakselarasan, yang disambut dengan kesenangan. Nadine Amizah dengan rayuan-rayuan diikuti Vina Panduwinata dengan beribu pertanyaan, tak surut membuat pengunjung berpulang.

Raisa yang bersenandung menjelang penutupan, hingga Feel Koplo dengan teriakan kebebasan menambah antusiasisme untuk merayakan. Semua berkumpul, senang dan sedih, tertawa dan menangis, menyambut tahun baru 2025 bersama Swara Prambanan.

Baca Juga: Siap-Siap! EaJ Park Dikonfirmasi Tampil di Prambanan Jazz 2025

Penampilan Mocca di Swara Prambanan 2024 [Istimewa]
Penampilan Mocca di Swara Prambanan 2024 [Istimewa]

Alunan You And Me Against The World terdengar indah di telinga warga Swara kala sore tiba. Mocca dengan sesi akustiknya berhasil mencuri hati di antara rintikan-rintikan hujan yang tak pasti.

"Kalian luar biasa! Terima kasih sudah di sini, kalian membuat sore ini sempurna, meski hujan sekalipun," tutur vokalis Mocca yang disambut riuh gembira, Arina Ephipania.

Dingin yang tak seberapa dibayar dengan warna-warni payung serta jas hujan yang dikenakan. Basah tak seberapa tak mampu ditelan oleh sorak sorai ketika Mocca membawakan lagu-lagu andalan, Menua Bersama, Teman Sejati, hingga I Remember.

Kehadiran Mocca kemudian digantikan dengan semangat muda ala JKT48. Meski berbeda, warga Swara  menyambut uluran tangan JKT48 dengan rasa gembira yang sama.

Wota berumpun memadati sekitar panggung, berusaha sedekat mungkin dengan idol mereka. Laptisme Masa Remaja sebagai lagu pembuka mengukir harapan JKT48 untuk menyisakan kenangan indah bagi warga Swara.

Baca Juga: Manggung di Prambanan Jazz Festival, Band Rock Remaja Senyum Rilis Lagu Indonesia Negeriku

Tak selang lama, kegembiraan semakin pecah ketika Jurus Rahasia Teleport dan Langit Biru Cinta Searah dibawakan. Penampilan JKT48 ditutup dengan Heavy Rotation dan berbalut suasana kebersamaan.

Penampilan Vina Panduwinata di Swara Prambanan 2024 [Istimewa]
Penampilan Vina Panduwinata di Swara Prambanan 2024 [Istimewa]

Melewati senja, pelantun Semua Aku Dirayakan, Nadin Amizah  muncul di panggung. Bak bidadari dengan gaun putihnya, Nadin menawarkan obat kala hujan tak kunjung mereda.

Rayuan dalam lagu-lagu yang dilantukan Nadin Amizah menjelma jadi kehangatan. Tangan-tangan tergenggam, dekapan-dekapan diupayakan, dan hati adem panas mendengar Berpayung Tuhan dikumandangkan.

Menghadirkan cinta dan kesan, Nadin menyapa warga Swara dengan senyuman dan secuil kisah pribadinya. Sampai perpisahan sementara harus dilalui usai Sorak Sorai mengemban tugas untuk mengakhiri.

Kepergian Nadin Amizah diselimuti dengan sejenak rehat. Sebelum sang legenda Vina Panduwinata menyihir generasi milenial dan Z dengan alunan lagu Overtune dan Logika.

Perbedaan usia tak memadamkan api dalam diri penyanyi berdarah Sunda ini. Lantunan Dia yang diciptakan oleh Randy Anwar dan Surat Cinta oleh Oddie Agam menambah tarian kehangatan di antara para pendengar.

Sekejap saja, panggung Swara mengejawantah sebagai sebuah nostalgia. Kiri ke kanan, kanan ke kiri, semua bersorak sorai merayakan malam tahun baru bersama Vina Panduwinata.

Penampilan Raisa di Swara Prambanan 2024 [Istimewa]
Penampilan Raisa di Swara Prambanan 2024 [Istimewa]

Namun kesenangan tidak berhenti di sana. Langit yang semakin gelap, dingin yang semakin mendera, menemani dendang-dendang yang disenandungkan oleh Raisa.

Raisa memulai petualangan dengan lagu Teristimewa. Usai menyapa penggemar yang rela menunggu lama, Raisa melanjutkan penampilan dengan Jatuh Hati dan single terbarunya, Si Paling Mahir.

Permintaan spesial sempat dipanjatkan, oleh mereka yang tak puas dengan Mantan Terindah. Mengidamkan Kali Kedua tak terhindarkan. Hingga dendang tersebut dinyanyikan bersama tepuk tangan, teriakan, dan curahan hati yang tertanam bersama angan-angan.

Detik-detik langkah Raisa meninggalkan panggung tergantikan dengan kepala-kepala yang mendongak. Perhatian kini dicuri oleh penampakan megahnya Candi Siwa yang diapit oleh Candi Brahma dan Candi Wisnu.

Dipandu dua pewara, berakhirnya tahun 2024 disaksikan oleh mata-mata kelelahan yang menyiratkan kehangatan. Letusan kembang api meletus di tengah jepretan kamera dan harapan-harapan yang diamini.

Dan ketika yang tersisa hanya cahaya bintang dan pantulan untuk bulan, Feel Koplo mengambil alih panggung. APT oleh Rose & Bruno Mars, Espresso oleh Sabrina Carpenter, dan Birds of a Feather oleh Billie Eilish menutup Swara Prambanan 2024 sekaligus membuka lembaran baru di buku harian 2025.

Penampilan teater musikal Roro Jonggrang di Swara Prambanan 2024 [Istimewa]
Penampilan teater musikal Roro Jonggrang di Swara Prambanan 2024 [Istimewa]

Swara Prambanan 2024 memang telah berakhir, terhitung Rabu (1/1/2025) kemarin. Akan tetapi, kehangatan masih dirasakan bersama keunikan yang ditinggalkan.

Dilihat dari segi sosial budaya, Swara Prambanan 2024 memberikan dampak yang positif. Selain mengukir kegembiraan bersama alunan-alunan musik, cinta atas kepemilikan budaya Nusantara dikemas dengan meriah.

Sela-sela pertunjukan musisi diisi dengan penampilan Tari Roro Jonggrang yang dibagi menjadi beberapa babak. Pertunjukan tari tersebut saja terbilang unik, sebab digelar di atas tanah Candi Prambanan di mana asal-usul cerita rakyat tersebut berasal.

Pelestarian wayang juga dipamerkan dengan penuh kebanggaan. Bersama Trag Studio, warga Swara diajak belajar untuk mewarnai wayang. Wayang Suket Indonesia juga turut menemani dengan membuka kelas untuk pembuatan wayang yang berasal dari Jawa Tengah ini.

Sisi ekonomi pun diuntungkan dan mendapatkan multiplier effect, baik untuk bisnis perhotelan maupun kuliner. Swara Prambanan kali ini menutup tahun 2024 dalam dekapan yang tak terlupakan.

Selamat tahun baru dan sampai jumpa pada Swara Prambanan 2025!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI