
'Harus, pak. Ini titipan dari si bapak ini', kata dia. Gue jawab, 'Bilang sama si bapak itu, kalau dia maksa, semua proyeknya saya tolak'. Akhirnya nggak jadi," kisah Muhammad Farhan.
Muhammad Farhan tidak mau mengulang dosa pemimpin kota Bandung sebelumnya, yang ia sebut cukup terbuka dengan praktek semacam itu.
"Kalau gue terima, utang mungkin akan lunas. Tapi di saat itu juga, gue akan jadi pegawai dia. Gue nggak mau," tegas Muhammad Farhan.